Kualitas Guru Berjiwa Sosial

Kualitas Guru Berjiwa Sosial Sangat Dibutuhkan

Guru sebagai orang tua kedua di sekolah untuk para siswanya. Guru juga menjadi contoh bagi seluruh siswanya. Kompetensi yang unggul pun harus dimiliki oleh seorang guru, karena dalam peradaban manusia zaman sekarang sudah mulai dengan penggunaan penggunaan berbagai macam teknologi yang juga merambat ke dalam dunia pendidikan. Agar seorang guru dapat mengajar para siswanya dengan  baik maka seorang guru pun dituntut harus mengerti dengan segala teknologi dan segala ilmu baru yang dating dari manapun. 

Kualitas Guru Berjiwa Sosial


Pendidikan zaman sekarang lebih menekankan para siswanya untuk aktif dalam proses pembelajaran, seperti halnya bertanya dan menjawab. Dengan begitu seorang guru dapat mengamati dan menilai pemahaman siswanya. Namun, para siswa juga harus diikut sertakan untuk masuk ke dalam dunia pendidikan menggunakan teknologi yang ada. 

Para siswa dapat diminta untuk membuat power point dan mempresentasikan hasil yang telah dikerjakannya. Dari proses ini, guru pun dapat lebih akurat untuk mengamati dan menilai para siswanya. Apakah sudah benar – benar paham ataukah hanya sekedar membaca?

Bukan hanya siswa yang harus ditekankan dengan dunia teknologi, namun seorang guru pun harus jauh lebih paham dengan adanya teknologi dalam pendidikan. Karena keadaan pada saat ini yang biasanya siswa jauh lebih paham teknologi dibandingkan dengan gurunya. Apabila guru lebih paham dengan teknologi dibandingkan siswanya maka akan lebih mudah guru tersebut mengajarkan berbagai macam teknologi yang ada dan siswa akan menjadi lebih tertarik untuk belajar. 

Seorang guru harus menguasai empat kompetensi yang wajib dimiliki, namun kompetensi sosial sangatlah penting bagi para guru dan siswanya. Karena jika seorang guru memiliki jiwa sosial yang tinggi, mudah bersosialisasi dengan masyarakat, itu juga akan berdampak pada cara mengajar yang mereka lakukan.

Model dan cara penyampaian materi kepada siswa juga harus diperhatikan, karena siswa mudah bosan dengan proses pembelajaran yang itu itu saja (monoton). Nah, dengan adanya teknologi dalam pendidikan ini dapat dijadikan suatu metode pengajaran yang baru oleh seorang guru agar para siswanya mengenal hal-hal baru dan dapat menjadi lebih aktif. 

Supaya seorang guru dapat menerapkan teknologi dalam dunia pendidikan dengan baik maka seorang guru diharuskan lebih banyak belajar dan mencoba mengenai teknologi yang ada dan digunakan saat ini. Guru juga dapat mengikuti sosialisasi maupun seminar yang diadakan oleh pemerintah atau pihak lainnya. Karena dengan begitu akan dapat menambah dan menunjang kemampuan guru untuk mengajar di sekolah. 

Siswa pun akan lebih merasa nyaman ketika diajar oleh guru yang memiliki banyak metode pembelajaran dan memiliki kemampuan yang mumpuni pada saat mengajar. Walaupun sudah banyak lulusan yang memiliki gelar sarjana pendidikan, namun yang benar-benar memiliki kualitas dan kompetensi hanya segelintir orang yang memang memiliki bakat maupun potensi untuk menjadi lebih baik dan lebih maju. 

Karena pada dasarnya seorang guru yang pastinya juga memiliki kekurangan akan menutupi kekurangan tersebut dengan potensi diri yang ada. Mereka para guru tidak akan membiarkan anak didiknya terlantar tanpa tahu apa itu teknologi, mereka pun selalu berusaha menjadi contoh yang baik bagi siswanya. 

Apabila seorang guru sudah paham dan dapat mengaplikasikan teknologi secara bijak maka akan dapat berdampak bagi bagi sistem pendidikan di Indonesia untuk ke depannya, dengan begitu tidak ada lagi keluhan dari siswa yang mengatas namakan bahwa guru tersebut ketika mengajar kurang enak atau yang dijelaskan guru tersebut sulit dipahami. 

Karena guru sudah dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk memberikan materi kepada siswa dengan penuh rasa dan niat agar dapat membuat siswa lebih mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan dan diterangkan. Mengajak siswa melakukan kegiatan praktikum juga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa pada suatu materi yang kiranya mengharuskan seorang siswa dan guru melakukan praktikum.


Penulis : Riza Azizah Pratami



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel