Makalah Agama Islam Mengajarkan Pendidikan Karakter

Makalah Dasar-Dasar Pendidikan
Agama Islam Mengajarkan Pendidikan Karakter

Makalah Agama Islam Mengajarkan Pendidikan Karakter


Oleh:
Nuris Shobah (19030184024)


 
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat mengakhiri makalah ini dalam memenuhi kelengkapan tugas untuk mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan yang diampu oleh Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd. dengan judul yang saya kutip ialah “Agama Islam Mengajarkan Pendidikan Karakter”
Serta saya ucapkan banyak terimakasih bagi kedua orang tua yang selalu mendoakan untuk kelancaran perkuliahan saya. Dan tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada saya.
Semoga yang saya tulis dapat bermanfaat bagi setiap pembaca. Walaupun makalah yang saya tulis tidak lepas dari banyak kekurangan dan kelemahan. Sehingga masih mengharapkan tanggapan pembaca berupa kritikan dan saran. 
Sebuah kata terimakasih saya ucapkan diakhir kata pengantar ini bagi pembaca yang sudah memberikan kritik dan saran terhadap makalah saya.

Surabaya, 12 Desember 2019


Nuris Shobah


BAB 1
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 
Ajaran agama pasti mengajarkan hal kebaikan bagi penganutnya. Walaupun memiliki prinsip pengajaran yang berbeda-beda setiap agama memiliki pengajaran atau didikan yang akan mensejahterakannya. Agama Islam merupakan mayoritas yang meduduki wilayah Indonesia. Walaupun dalam sejarah bukan agama yang tertua di Indonesia, tetapi masih banyak sejarah baik tentang ajaran atau didikan yang berasal dari agama Islam. Pada ukiran sejarah yang ada, para wali menyebarkan agama Islam dengan berkeliling untuk memberikan kepercayaan bahwa gama Islam adalah ajaran yang benar. Adapun pendidikan yang diajarkan berbasis sistem lingkup pondok pesantren. Dimana dia tidak hanya diajrkan keilmua tetapi nilai-nilai norma yang baik dan benar sesui dengan ajaran agama Islam.
Pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi generasi bangsa, karena untuk kemajuan suatu bangsa ditangan para generasi muda. Pendidikan tidak hanya dalam bidang ilmu akademik tetapi ilmu yang mengajarkan nilai-nilai norma kehidupan. Nilai-nilai norma kehidupan dapat ditanamkan melalui pengajaran dari pendidikan karakter.  Pendidikan yang mencakup tata krama atau budi pekerti. Aturan yang ada di masyarakat kita harus menaati terlebih aturan yang dinuat sesuai dengan budaya atau kebiasan di daerah sekitar. 
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengajaran melalui agama Islam untuk pendidikan karakter?
2. Bagaimana hasil atau pengaruh ajaran agama islam dalam membentuk karakter yang baik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui  proses pengajaran melalui agama Islam untuk pendidikan karakter 
2. Mengetahui hasil atau pengaruh ajaran agama islam dalam membentuk karakter yang baik
1.4 Manfaat 
1. Dapat menerapkan cara pengajaran melalui agama Islam untuk membentuk generasi yang memiliki pendidikan karakter yang baik
2. Hasil dari ajaran agama Islam dapat digunakan sebagai contoh untuk penanaman nilai-niali karakter yang baik.

BAB 2
PEMBAHASAN 


Pendidikan karakter merupakan aturan untuk membentuk sikap atau perilaku yang baik.  Dalam ajaran agama banyak ilmu yang berisi tentang perilaku manusia, baik maupun buruk. Tetapi untuk memberikan didikan agar menghasilkan seseorang yang memiliki budi pekerti yang baik, tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai hal baik yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan tetapi dapat menyampaikan hal buruk yang dapat digunakan sebagai pelajaran hidup.
Dari penelusuran waktu yang sudah diceritakan dalam al-Quran, hadist, maupun kitab-kitab dari para alim ulama, peradapan pada masa Rasullulah sudah ada mengenai strukturan atau konsep yang mengajarkan perihal pendidikan karakter. Karena pada hakikatnya kedatangan Rasullullah yang diperintahkan oleh Sang Pencipta  Alam, Allah SWT untuk memperbaiki karakter-karakter buruk yang sudah berjalan pada sebelumnya. Tidak hanya hal tersebut, Rasulullah menjadi penyempurna budi pekerti atau akhlak para umatnya. Pengertian dari ajaran karakter atau pendidikan karakter memilki arti yang sama dengan proses didikan akhlak dalam Islam. Dari keduanya memiliki maksud yang tidak berbeda yakni membahas sesuatu yang mengarah pada perilaku seseorang. Seseorang yang mulia dan pasti diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia, Al- Ghazali memaparkan perihal yang mengenai akhlak. Hal yang disampaikan itu mengartikan bahwa akhlak ialah suatu sifat atau sikap yang melekat sangat dalam pada diri seseorang bagaikan akar yang kemudian tumbuh berbagai perilaku dengan mudah tanpa perlu sebuah pertimbanga dan pemikiran.
Kareakter atau akhlak dalam agama Islam merupakan tujuan paling penting dalam pendidikan atau pengajaran. Terlebih untuk generasi-generasi yang masih memerlukan pengarahan dalam membentuk akhlak yang baik. Dalam hadist nabi yang memerintahkan kita untuk mengajarkan serta mendidik anak-anak kita dalam hal kebaikan. Dari hal tersebut membuktikan bahwa akhlak itu sesuatu yang sangat penting dan diutamakan dalam proses pendidikan.
Banyak kemampuan yang sudah ada atau sudah terlahirkan dalam diri setiap manusia. Dalam proses atau bentuk pendidikan yang ada dalam pengajaran agama Islam memberikan pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk berperilaku baik dan buruk terhadap alam serta terdapat kemampuan atau potensi ketuhanan yang mempunyai banyak fungsi non fisik. Kemudian beberapa potensi atau kemampuan tersebut perkembangannya diberikan kembali kepada manusia itu sendiri. 
Adapun timbul bentuk pendekatan atau proses pengajaran yang keseluruhan pendidikan  Islam membentuk karakter meliputi beberapa unsur yaitu pengetahuan, akhlak, dan akidah. 
Secara lebih luas lagi Ibnu Faris memaparkan mengenai bentuk pendidikan yang diajarkan dalam agama Islam. Konsep pendidikannya ialah membimbing atau memberikan pengarahan yang dilakukan dengan pendampingan yaitu dengan memperhatikan seluruh kemampuan pedagogis yang dipunyainya serta dapat melalui tingkatan-tingkatan yang sesuai. Hal tersebut bertujuan untuk mendidik keadaan dirinya, sikap atau akhlaknya, pemikirannya, kekuatan fisiknya, rasa sosial dan politik, keadaan keuangan, keeksotisannya, dan antusias semangat dalam perjuangannya. Sehingga menimbulkan konsep atau bentuk pengajaran akhlak yang bersifat mampu menangkap dengan baik, pada dasarnya kehidupan makhluk berakal ini memilki keseimbangan dalam ikatan manusia dengan tuhannya, manusia dengan sesamanya dan hubungan atau ikatan manusia dengan keadaan sekitarnya.  
Akhlak atau sifat manusia menjadi tujuan yang paling tinggi dari berjalannya rangkaian pendidikan karakter dalam agama Islam, karena sudah menjadi anggapan  bahwa perilaku mengenai budi pekerti baik adalah sebagai dasar kecenderungan yang sama dalam kehidupan manusia yang menjadi penentu kesuksesan bagi kemampuan pedagogis. Asas atau prinsip akhlak memiliki empat hal yaitu: 
1. Hikmah adalah suatu keadaan jiwa yang menjelaskan bahwa manusia dapat membedakan dua hal yang berlawanan yaitu hal benar dan salah. 
2. Syajaah yang berarti kebenaran yang juga merupakan keadaan psikis atau jiwa yang memaparkan bahwa seseorang melampiaskan maupun menahan kemampuan emosinya yang dibawah kendali pikirannya
3. Iffah dalam arti kesucian yang memegang kendali kemampuan rasa kemauan atau nafsu yang dinaungi oleh akal dan syariah.
4. ‘Adl yang dapat diterjemahkan sebagai keadilan dimana suatu keadaan yang menyusun tingkat luapan perasaan dan keinginan yang sesuai keperluan dalam membedakan hal baik dan buruk disaat meluapkannya.
Beberapa asas atau prinsip yang telah dipaparkan memberikan kekuatan bahwa sifat asal makhluk berakal terbagi menjadi kemampuan yang memiliki nilai baik dan kemampuan yang bernilai buruk. Walaupun perlu adanya usaha yang maksimal dalam pendidikan karakter yang ada di perkembangan masa yang modern ini, dalam pengajaran atau pemberian pengetahuan pada manusia sejak dini dapat membuat terlatih untuk bisa mengawasi kecenderungan perilakunya kejalur yang mengandung nuansa baik. Sebab hal tersebut, agama Islam mementingkan proses atau rangkaian pendidikan sebagai bahan pembentukan sifat atau akhlak pada generasi mendatang. 
Karakter atau akhlak merupakan tujuan pendidikan yang pembentukannya selalu dinomer satukan dalam agama Islam. Dalam situasi tersebut dapat menjadikan akhlak atau karakter tersebut terbentuk pada setiap diri seorang anak,  Imam Al-Ghazali memberikan sebuah penawaran bentuk struktur atau konsep pendidikan yang berhaluan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pecipta langit dan bumi, Allah SWT. Imam Al-Ghazali beranggapan dengan melakukan pendekatan kepada Allah SWT adalah sebagai batas ukur kesemprnaan makhluk ciptaan-Nya, manusia. Adapun untuk mendapatkan hal tersebut ada alat bantu penyebrangannya yang dinamai sebuah bidang pengetahuan. 
Ada tambahan dari Ibn miskawaih bahwa tidak ada bahan keilmuan yang rinci dalam memberikan pengajaran tentang akhlak. Walaupun begitu bahan untuk mendidik seseorang mengenai akhlak mampu untuk diterapkan ke bagian beberapa bidang atau ilmu. Tetapi bahan ajar yang dididik tersebut harus memiliki tujuan yang diutamakan ialah memposisikannya dalam pengabdian kepada Tuhan.
Dalam berbagai tanggapan yang sudah disampaikan bahwa akhlak merupakan hal utama dalam  pencapaian pendidikan dalam agam Islam. Hal itu searah dengan latar belakang perlu dipasangnya pendidikan karakter di lingkungan sekolah, hal tersebut bertujuan untuk membentuk keadaan bangas yang besar, memiliki harga diri yang tak bisa diremehkan dan dihormati oleh seluruh penjuru dunia. Maka untuk itu kita membutuhkan masyarakat yang baik untuk memulai pembangunan karakter. Pembentukan karakter atau akhlak dapat diterapkan melalui proses pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah dan pengajaran nilai-nilai karakter bisa disampaikan dalam setiap materi pembelajaran. 
Suatu pengajaran yang berhubungan atau terikat dengan adanya sifat individual atau kepribadian yang dinamakan dengan akhlak ini tidak dapat disampaikan dalam kemasan yang berisi pengetahuan saja, harus perlu adanya kebiasaan dalam perbuatan di dalam kehidupan kesehariannya. Dalam usaha yang dicapai jika sudah menjadi teladan atau contoh yang dapat menimbulkan dampak baik, seorang yang mengajarka atau pendidik harus tetap memberikan dorongan kepada peserta didik agar tetap mempertahankan sikap atau perbuatan baiknya dalam kehidupan kesehariannya. Sehingga sebagai pengajar pendidikan karakter, tidak hanya memberikan penilaian tetapi memberikan pengawasan dan pendampingan peserta didik. Melalui proses pembimbingan yang menggunakan metode atau cara pembiasaan berbuat baik sesuai ajaran Islam akan membuat pembentukan karakter yang unggul dalam kepribadian anak. Selain itu karena penanaman yang kuat dapat bersikap baik dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan pun itu. Rangkaia pembelajaran yang diangan-angankan dalam pendidikan karakter atau akhlak ialah melalui metode mendidik bukan hanya mengajarkannya. Bukan berarti tidak memberikan pengajaran mengenai norma-norma kebajikan tetapi juga mendidik yang memiliki definisi metode pembelajaran lebih menuju ke arah membimbing dan menasihati. Kedua hal tersebut mentafsirkan bahwa tindakan yang dilakukan ialah mengarahkan peserta didik terhadap proses belajar menganai nilai-nilai sebagai tauladan dalam berprilaku dalam kenyataan sebuah kehidupan. 
Ketika proses pembelajaran yang mengenai akhlak dan perilaku dapat disampaikan melalui ajaran yang ada dalam kandungan ilmu agama Islam. Yang sudah disampaikan mengenai proses mendidik yakni membimbing dan menasihati memilki tujuan agar tidak terjadi penyelewengan atau salah memahami tentang ajaran agama Islam pada penerapannya saat keadaan waktu sekarang. Menghindari salah pengartian dalam berbagai ilmu yang sudah ada dari masa lampau jika diajarkan dan disampaikan  pada generasi muda saat ini. 
Dalam mengajarkan berbagai macam nilai-nilai pendidikan karakter, agama Islam juga menyarankan dalam mengapresiasikan perilaku peserta didik. Jika  peserta didik melakukan kesalahan atau melakukan pelanggaran pasti ada hukuman. Seperti kisah yang sudah sering didengar bahwa anak yang umurnya sepuluh tahun tidak menjalankan kewajibannya untuk menjalankan solat maka orang tua diperbolehkan untuk memukul anak tersebut, terlebih jika anak memasuki masa balig. Selain hal itu dalam norma yang ada di masyarakat, pencurian akan diberikan hukuman sesuai dengan ajaran agama yang ada khususnya pada ajaran agama Islam juga dilarang hal buruk tersebut  diakukan. Pada proses pembentukan karakter atau akhlak, hukuman yang dilakukan untuk peserta didik jangan menggunakan kekerasan atau merendahkan keadaan mental peserta didik. Hukuman yang dilakukan ialah dengan hukuman yang mendidik. Tetapi dengan adanya perilaku baik yang dilakukan dapat memberikan apresiasi dengan memberikan pujian atau hadiah. Kedua hal tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk tetap belajar agar memperbaiki kesalahannya dan juga mempertahankan karakter atau akhlak baiknya. 
Penanaman tentang ilmu tentang akidah yang bersifat benar merupakan hal mendasar yang paling dinomer satukan dalam pembentukan akhlak pada peserta didik. Karena hal tersebut menjadikan proses pembelajaran pendidikan agama Islam sangat berharga dalam pembentukan karakter atau akhlak. Alasan lain yang menguatkan bahwa pendidikan agama Islam dapat menjadi pondasi untuk pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu,  ajaran agama Islam akan menuntun kita membentuk kepribadian yang mengandung kerohanian serta berpengetahuan yang luas. Maka sangat sesusai dan tepat sekali jika ajaran agama Islam diajarkan sejak dini di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Karena sebagai perisai untuk melindungi diri, agama Islam  mengajarkan berbagai nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan karakter. Pendidikan yang diajarkan melalui agama islam merupakan hal yang berharga untuk menumbuhkan akhlak yang dapat dilakukan dengan hal pertama yakni keadaan mengerti tentang beragama pada setiap insan. Pendidikan agama Islam juga menumbuhkan keyakinan sebagai pangkal keagamaan, memberikan pendidikan yang dapat diambil dari pengajaran yang ada dalam al Quran dan hadist sebagai  pegangan di hidupnya, menerapkan ajaran ilmu fiqih sebagai peringatan tentang hukum dalam beribadah, memberikan pengetahuan dan pengajaran mengenai sejarah Islam sebagai suri tauladan untuk kehidupan, dan menanamkan nilai-nilai karakter atau akhlak sebagai acuan dalam berperilaku untuk petunjuk bahwa perbuatan tersebut baik atau buruk.  
Diharuskan sejak dini pembelajaran tentang agama Islam bagi setiap umat dalam setiap perilaku anak. Dari awal perilaku atau sikap yang diajarkan dapat memberikan dampak kebiasaan yang baik untuk kedepannya dan akan membentuk kepribadian yang sudah didasari tentang ajaran-ajaran agama Islam. Pendidikan karakter yang diajarkan dengan melalui keilmuan agama Islam dapat menciptakan jiwa yang memilki akhlak yang menggunakan pegangan ajaran-ajaran agama Islam.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan 
Proses atau metode yang dilakukan dalam ajaran islam ialah nilai-nilai yang mengandung karakter atau perilaku dapat dilakukan dengan pembiasaan atau istiqomah yang dapat membuat diri seseorang untuk tetap mempertahankan perilaku baik, memberikan penanaman mengenai akhlak tidak hanya melalui pengajaran tetapi bimbingan dan pemberian nasihat hal tersebut dapat mengawasi peserta didik agar terhindar salah pengartian tentang ilmu-ilmu dalam Islam. Pendidikan karakter harus dilakukan sejak kecil atau masa pertumbuhan sehingga hal-hal baik yang sudah lama ditanamkan akan mengakar dan tumbuh menjadi kepribadian yang unggul, yang dapat diterapkan di lingkungan rumah atau dilingkup sekolah. Selain hal tersebut penyadaran tentang dasar keagamaan sangat penting untuk membentuk akidah dalam diri seseorang, sehingga menjembatani untuk pembentukan karakter.
Berbagai banyak ilmu pendidikan yang dilakukan melalui ajaran agama Islam dapat membentuk pribadi yang memilki karakter baik. Banyak insan yang dilahirkan sudah dalam kondisi dirinya memeluk agama turu menurun dari kedua orang tuanya. Pembentukan karakter yang dimulai sejak lahir melalui pendidikan Islam yang disampaikan dan diajarkan dengan benar akan membentuk seseorang berkepribadian bagus. 
3.2 Saran
Pembentukan karakter yang sudah ada dalam ajaran Islam bukan seharusnya tetapi harus diamalkan karena hal baik yang dijarkan bukan membentuk hal buruk atau merugikan tetapi agama Islam yang sudah diyakini oleh umatnya merupakan agama yang sudah benar. Hal tersebut hanya membutuhkan pembuktian dari setiap umat yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N. 2013. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al-
Ulum.13 (1): 25-38. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel