Materi Fungsi Pendidikan



Materi Fungsi Pendidikan

Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan dan kaitannya dengan fungsi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan setiap anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah sendiri.
2. Membangun mengembangkan minat dan bakat seseorang demi kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat umum.
3. Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.
4. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam demokrasi.
Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:
1. Untuk mentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
3. Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
4. Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
5. Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
Rendahnya sarana fisik / fasilitas pendukung
Rendahnya kualitas guru
Rendahnya kesejahteraan guru
Rendahnya prestasi siswa
Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
Mahalnya biaya pendidikan. 
Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah ini.
(1). Rendahnya Sarana Fisik / Fasilitas Pendukung
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Solusi :
Meningkatkan Anggaran Pendidikan
Seperti tertulis dalam pasal 31 UUD 1945 Ayat 4 : “ Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta .....“
Anggaran pendidikan harusnya lebih ditambah lagi dari anggaran 20% APBN, karena jumlah anggaran 20% dari APBN masih kurang untuk mendanai proses pendidikan di indonesia, masih banyak daerah-daerah pelosok indonesia yang bahkan belum menikmati pendidikan
Mengawasi Penggunaan Dana Anggaran Pendidikan
Apabila anggaran pendidikan sudah di tetapkan, sudah seharusnya penggunaan dan pendistribusiannya di awasi dengan ketat, agar tidak terjadi penyelewengan dana tersebut, Seperti contoh: pengawasan dana BOS, masih banyak terjadi penyelewengan dana BOS di beberapa sekolah tertentu.
(2). Rendahnya Kualitas Guru
Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar.
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. 
Solusi :
Peran serta pemerintah juga sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas guru di Indonesia, seperti menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai tidak hanya untuk daerah perkotaan, tetapi juga untuk di daerah terpencil. 
Memberikan fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru yang belum memenuhi standar sebagai guru professional. 
Memberikan intensif atau tunjangan bagi guru baik guru PNS maupun guru honorer di sekolah negeri ataupun swasta, sehingga guru dapat hidup dengan layak dan merasa dihargai pekerjaannya.
Selain itu pelatihan penggunaan IT (Informasi teknologi) bagi guru di seluruh Indonesia, karena masih banyak guru-guru di Indonesia yang belum bisa menggunakan komputer dan internet. Padahal dengan pengetahuan guru menggunakan komputer dan internet, guru diharapkan akan semakin terbantu dengan pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran yang menarik dengan audio visualnya.
(3). Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia, masih saja banyak guru terpaksa melakukan kerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/ LKS, pedagang pulsa ponsel dan sebagainya.
Solusi:
Dalam hal tunjangan sudah selayaknya guru mendapatkan tunjangan yang manusiawi untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya mengingat peranan dari seorang guru yang begitu besar dalam upaya mencerdaskan peserta didik.
(4). Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan seperti (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah, dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Anak-anak Indonesia hanya mampu menguasai materi bacaan dan mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
Solusi:
Harusnya metode pembelajaran yang hanya mengajarkan hafalan kepada siswa di ubah menjadi metode bersifat “Student center” atau berpusat ke peserta didik, karena pada saat sekarang ini peran guru hanya menjadi motivator dan fasilitator.
Disini juga harus ada kerjasama yang bagus antara guru dengan orang tua murid, karena dengan adanya komunikasi yang terjalin antara guru dan orang tua murid akan mempermudah pertukaran informasi untuk menunjang prestasi belajar murid.
(5). Rendahnya Kesempatan Pemerataan Pendidikan
Pemerataan pendidikan masih menjadi masalah utama, terutama bagi masyarakat miskin maupun masyarakat di daerah terpencil, prinsip dasar pemerataan ini sangat penting guna memberikan kesempatan bagi semua golongan masyarakat, untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang baik.
Solusi:
Diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan dari pemerintah yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
Menggratiskan sekolah dalam wajib belajar 9 tahun, kalau bisa wajib belajar 12 tahun.
Menekankan pentingnya sekolah bagi warga masyarakat yang masih beranggapan sekolah merupakan hal yang tidak begitu penting.
(6). Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur, Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang pas terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
Solusi:
Memberi keterampilan khusus untuk peserta didik yang akan mereka butuhkan nantinya di dunia kerja, khusus nya untuk siswa menengah kejuruan.
Membuka lapangan kerja seluas-luasnya oleh pemerintah, agar tidak banyak lulusan yang menganggur setelah tamat, terutama untuk tamatan kejuruan, karena target lulusan SMK setelah tamat ialah bekerja sesuai program pemerintah.
(7). Mahalnya Biaya Pendidikan
Memang terasa sekali pendidikan itu mahal sekarang. Lebih ironis lagi sudahlah uang pendidikan terasa tinggi, hasilnya atau mutunya atau kualitasnya konon menurun.
Biaya pendidikan memang mahal atau relative dirasa mahal, Karena ada KKN, banyak pungutan-pungutan lainnya dan karena pendapatan masyarakat/keluarga yang rendah, kurang mendapat perhatian dari pemerintah Mutu/kualitas lulusan semakin menurun. 
Solusi:
Anggaran pendidikan dari APBN/APBD paling tinggi, bila Korupsi/Kolusi/Nepotisme berakhir, maka Insya Allah pendidikan dinegeri ini akan sukses. Dengan demikian mungkin juga biaya pendidikan dapat ditekan. Mungkin kita tidak merasakan biaya pendidikan itu mahal, karena tidak akan banyak lagi pungutan-pungutan diluar yang sudah diatur pemerintah/ yayasan.
Kepada mereka yang rajin dan cerdas, sudah seharusnya pemerintah memberikan beasiswa karena pendidikan akademis memang mahal, agar bisa menumbuhkan motivasi merka untuk lebih giat belajar.



Daftar Pustaka
Sumber: http://yudhaadityafiandra.blogspot.com/2014/08/permasalahan-pendidikan-di-indonesia.html?m=1
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel