Mengapa Pesawat Bisa Terbang?

Penemu, Komponen dan Cara Pesawat Terbang Menurut Ahli

Mengapa Pesawat Bisa Terbang?

Apa yang kalian ketahui tentang pesawat terbang? Pada jaman dimana belum ditemukan sebuah pesawat, orang-orang susah dalam hal mencapai suatu destinasi yang dituju jika itu sangat jauh dan membutuhkan waktu yang lama. Sekarang manusia dimudahkan dengan penemuan pesawat terbang. Tidak hanya dimudahkan, namun juga kita akan disuguhi banyak fasilitas pesawat terbang yang dapat memanjakan kita selama melakukan perjalanan.

Penemuan pesawat terbang

Jika kita mengetik “Siapakah Penemu Pesawat Terbang” pada situs internet bernama google, sebagian besar akan menyatakan pernyataan “Wright Bersaudara Penemu Pesawat Terbang”. Lalu siapakah sebenarnya wright bersaudara itu sendiri? Wright bersaudara yaitu Orville Wright dan Wilbur Wright. Mereka menerbangkan pesawat rancangannya yang diberi nama Wright Flyer pertama kali pada tahun 1903. Yang pada awalnya pesawat hanya dapat ditumpangi oleh satu orang penumpang, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kini pesawat terbang telah disempurnakan sedemikian rupa. Modifikasi pesawat terbang berupa bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Komponen pesawat terbang

Komponen yang dimiliki oleh pesawat terbang secara umum terbagi menjadi 5 komponen. Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah mengetahui dan ada juga yang belum. 

1. Fuselage (Badan Pesawat)

Komponen pesawat ini yang memiliki kursi untuk pengendali dan pengemudi pesawat. Pada bagian ini juga bisa dibilang dapat memuat banyak beban. Alasannya karena pada bagian badan pesawat menggunakan kulit (logam) yang diketatkan untuk menanggung semua beban. Sebagian besar pesawat modern menggunakan struktur kulit yang diketatkan (stressed) yang dikenal dengan nama konstruksi monocoque atau semi-monocoque.

2. Sayap

Seperti halnya dengan burung, pesawat juga membutuhkan sepasang sayap untuk terbang. Sayap yang dimiliki oleh pesawat terbang tidak hanya memiliki satu macam rancangan, namun berbagai macam rancangan sayap dari pesawat terbang yang dibuat. Perbedaan rancangan (ukuran dan bentuk) sayap yang dimiliki bergantung pada kebutuhan dan kiberja yang diharapkan oleh sang perancang pesawat terbang.

3. Empanage (Ekor Pesawat)

Ekor pesawat ini terdiri dari vertical stabilizer dan horizontal stabilizer. Seperti namanya, bagian ini tepatnya berfungsi untuk mengurangi beban tekanan pada pengemudi dan membantu untuk berada pada posisi yang diinginkan

4. Landing Gear

Landing gear atau roda pesawat ini gunanya sebagai penopang pesawat saat berada di darat (pada saat pesawat ingin mendarat). Banyaknya roda pada landing gear ini biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan dan bentuk pesawat. 

5. Power Plant

Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari mesin adalah menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Mesin juga menghasilkan tenaga listrik, sumber vakum untuk beberapa instrument pesawat, dan di sebagian besar pesawat bermesin tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang dan penumpangnya. 

Cara pesawat dapat terbang 

Dibandingkan dengan gelembung, baling-baling bambu, atau benda terbang lainnya, pesawat terbang berbodi metal termasuk objek yang amat sangat berat. Sebuah pesawat terbang jumbo komersial bisa mencapai berat sekitar 150 ton. Itu pun belum ditambah dengan total berat penumpang yang ada didalamnya, bergalon galon bahan bakarnya, dan yang lain lain. 

Memangnya ada rahasia apa di balik bisa terbangnya sebuah pesawat? 

Sebuah pesawat dapat terbang karena berhasil memanipulasi gaya. Alam semesta ini dipenuhi dengan kekuatan dahsyat tak kasat mata yang memenaruhi kita semua, termasuk gravitasi dan gaya gesek partikel udara. Pada pesawat terbang sendiri, gaya bekerja dalam beberapa bentuk. Normalnya, pesawat yang terparkir di bandara akan dipengaruhi oleh gaya sembarang arah dari molekul-molekul udara dan gaya tarik bumi agar tetap mendarat. Supaya bisa terangkat, pesawat harus memiliki gaya angkat yang lebih besar. Hal ini diakali dengan bentuk pesawat yang agak melengkung. Desain tersebut memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya yang lebih besar daripada bagian atasnya.

Pertama, saat pesawat bergerak maju, molekul udara akan lebih dahsyat menggempur bagian bawah sayap, sehingga muncul lah gaya dorong ke atas. Asal aliran sedang tidak kacau, molekul udara di atas sayap juga akan bergerak lebih cepat dari yang di bawah, dan ujung-ujungnya akan menambah tekanan ke atas. Selain gaya ke atas dan ke bawah, pesawat terbang juga dipengaruhi oleh gaya gesek yang alaminya akan menahan laju pesawat. Supaya bisa maju, pesawat terbang harus punya gaya dorong yang besar.

Bertahun-tahun penelitian, ribuan kali gagal dan usaha yang pantang menyerah. Tanpa itu semua, sejarah penerbangan manusia mungkin tidak akan semenarik sekarang. Semoga artikel ini bermanfaat!

Penulis : SHELVI MAGRETA



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel