Proses Terjadinya Aurora

INDAHNYA AURORA


Proses Terjadinya Aurora

Kata aurora menurut KBBI V, Aurora merupakan gejala berupa cahaya di langit yang berbentuk berkas, pita, atau tirai, biasanya berwarna hijau, merah, dan ungu. Menurut Wikipedia. Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). 

Terdapat dua jenis Aurora yakni berada di daerah kutub utara yang dinamakan dengan Aurora Borealis yang berada di wilayah Kutub Utara dan muncul hanya pada saat bulan September dan Oktober saja. Yang kedua yaitu, Aurora Australis yang berada di wilayah Kutub Selatan. Aurora Austalis muncul pada bulan Maret dan April setiap tahunnya di belahan bumi  selatan. Jadi hakikatnya Aurora hanya terlihat saat musim gugur dan menjelang musim dingin, karena pada waktu itulah wilayah kutub sudah sedikit menerima paparan sinar matahari dengan kata lain siang lebih singkat daripada malam. Peranan medan magnet yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling sering terjadi di daerah yang ada di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah katulistiwa. 

Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara. Aurora australis paling jarang terlihat karena aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000.Aurora Australis pernah terlihat di Tasmania.

Bagaimana sih cara terjadinya aurora?

Inilah uraian singkat proses terjadinya aurora ;
1. Adanya daerah dengan medan magnetic yang sangat tinggi di suatu planet, dalam hal ini terdapat di sekitar wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi. Karena poros magnetik planet bumi hanya terdapat di daerah kutub, aurora sering terjadi di daerah tersebut.
2. Terdapat angin Matahari yang merupakan suatu aliran bermuatan yang terpancar dari Korona atau bagian terluar dari bagian bagian matahari. Angin surya ini di penuhi dengan proton yang mampu terlepas karena adanya bagian yang sangat panas pada Matahari yang dikenal dengan nama Sunspot. Bintik Matahari adalah nama lain dari Sunspot yang terbentuk karena adanya aliran konveksi dari pusat Matahari tempat terjadinya reaksi termonuklir dan mengalir menuju permukaan korona.
3. Tingginya intensitas aliran konveksi tersebut menyebabkan munculnya adanya bagian yang lebih gelap dan bersuhu lebih dingin sehingga pada bagian sekitar area gelap itu suhunya menjadi meningkat. Tekanan arus yang terjadi terus menerus membuat Sunspot jebol sehingga terbentuk flare atau lidah api dan melepaskan partikel bermuatan yang dikenal dengan angin Surya atau jika ukurannya besar dapat memicu proses terjadinya badai matahari.
4. Matahari memiliki siklus dimana yang jumlah bintik pada permukaannya semakin banyak dan hal itu rata-rata terjadi setiap sebelas tahun. Pada kondisi ini, jumlah partikel bermuatan yang dilepaskan semakin besar sehingga dapat memicu terjadinya badai matahari yang akan mempengaruhi aktivitas manusia di bumi seperti terjadi terganggunya sinyal satelit dan telekomunikasi serta jaringan listrik.
5. Kecepatan lontaran angin matahari yang berbentuk plasma berkisar antara 20 km/detik hingga 2000 km perdetik namun kecepatan rata rata berada pada angka 350 km/detik. Sehingga perlu waktu 1 hingga 3 hari untuk mencapai bumi. Energi yang dilepaskan dari semburan Korona itu sangatlah besar yaitu 6 x 10^24 Joule untuk sekali lontaran.
6. Setelah energi bermuatan dari Matahari tersebut sampai ke Bumi, kemudian  langsung berinteraksi dengan partikel partikel atmosfer Bumi, kemudian saat mendekati pusat magnetik yang berada di wilayah kutub sehingga terjadi eksitasi-relaksasi dari elektron dan menyebabkan terbentuknya pedaran warna yang indah yang dikenal dengan Aurora.

Penampakan Aurora tidak sama antara satu tempat dengan daerah lainnya, karena terdapat faktor faktor yang mempengaruhinya seperti Lokasi, Cuaca dan tingkat polusi suatu tempat.  Semakin dekat dengan kutub maka akan semakin jelas Aurora terlihat, begitu juga dengan cuaca yang mana di bulan terbaik untuk mengamati Aurora pada musim gugur dimana suhu udara tidak terlalu ekstrim. Untuk daerah dengan tingkat polusi yang parah, tidak akan bisa melihat dengan jelas keindahan Aurora, untuk itulah bagi yang ingin menyaksikan Aurora sebaiknya melihatnya kedaerah dengan kualitas udara yang lebih bersih. Selain itu yang paling menarik adalah Aurora memiliki bentuk yang berbeda beda pada setiap tempat meskipun pada waktu yang sama.

Penulis : WINDY IRMA SAFITRI


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel