Wujud Sifat Hakiki Manusia

Wujud Sifat Hakiki Manusia

Di bawah ini adalah sifat Hakiki manusia yang tidak dimiliki oleh hewan, meliputi:

Kemampuan menyadari diri.

kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri yang berbeda dengan yang lainnya. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan antara dirinya dengan aku-aku (ia, mereka) yang lain ataupun dengan non aku (lingkungan fisik) di sekitarnya. manusia juga dikaruniai kemampuan untuk membuat jarak antara diri dengan akunya sendiri. Aku seolah-olah keluar dari dirinya dengan berperan sebagai subjek lalu memandang dirinya sendiri sebagai objek. Pada saat tertentu seorang aku dapat berperan ganda yaitu sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek.

Manusia dapat berperan sebagai Hakim polisi pendidik pendiri atas dirinya sendiri ataupun si terdidik.  Drijarkara ( Drijarkara: 138), menyebutkan bahwa kemampuan tersebut dengan istilah "meng-aku", yaitu kemampuan untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang ada pada aku dan memahami potensi-potensi tersebut sebagai kekuatannya yang dapat dikembangkan sehingga aku dapat berkembang ke arah kesempurnaan diri.

Kemampuan bereksistensi

Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan manusia untuk keluar dari dirinya. Kemampuan yang dimaksud ini adalah menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas yang membatasi dirinya. Dengan kemampuan bereksistensi inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Bisa diibaratkan hewan yang menjadi di komponen dari lingkungan sedangkan manusia menjadi manajer dari lingkungannya. Kemampuan bereksistensi ini perlu dibina melalui pendidikan Sehingga peserta didik dapat belajar mengantisipasi suatu keadaan dan peristiwa, belajar melihat kemungkinan yang terjadi di masa depan, serta mengembangkan daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.

Kata hati

Kata hatiatau bisa disebut hati nurani adalah kemampuan manusia yang memberi penerangan tentang baik ataupun buruk nya perbuatan sebagai manusia. Kata hati yang tajam dapat digunakan untuk pertimbangan dan dalam mengambil suatu keputusan yang baik atau benar. Bisa disimpulkan bahwa kata hati itu adalah kemampuan untuk membuat keputusan tentang yang baik atau yang benar. Usaha untuk mengubah kata hati yang tumpul agar menjadi tajam bisa dilakukan dengan pendidikan kata hati. Pendidikan kata hati bertujuan agar orang memiliki keberanian moral yang didasari oleh kata hati.

Moral

Moral adalah perbuatan yang baik atau benar. Jika kata hati diartikan sebagai kemampuan yang memberi penerangan tentang perbuatan yang baik atau salah sebagai manusia, maka moral adalah perbuatan itu sendiri.  Banyak orang yang moral dengan kata hatinya tidak sesuai. Seseorang memiliki moral yang baik apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya yang baik pula. Pendidikan moral sangatlah penting karena masih banyaknya orang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak memiliki moral (keberanian untuk berbuat).

Tanggung Jawab

Tanggung jawab diartikan sebagai kesediaan dalam menanggung segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Wujud dari tanggung jawab ini  bermacam-macam, seperti tanggung jawab pada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab kepada diri sendiri biasanya diungkapkan dalam bentuk penyesalan setelah perbuatan yang dilakukan. Tanggung jawab kepada masyarakat berarti menanggung tuntutan norma-norma sosial dalam masyarakat, bentuk tuntutannya berupa sanksi-sanksi seperti cemooh dari masyarakat.
Tanggung jawab kepada Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma agama misalnya perasaan berdosa dan terkutuk. Dari sini dapat dilihat bahwa kata hati, moral, dan tanggung jawab sangat erat kaitanya. Di mana kata hati adalah pedoman dalam melakukan suatu perbuatan, moral adalah perbuatan yang dilakukan, dan tanggung jawab adalah kesediaan dalam menanggung semua akibat dari perbuatan yang telah dilakukan.

Rasa kebebasan

Rasa kebebasan atau merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu) tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Disini yang dimaksud sesuai adalah sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Dengan kata lain bahwa kebebasan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa kebebasan apabila perbuatannya atau moralnya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya yaitu kata hati yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.

Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak

Hak dan kewajiban adalah dua gejala yang timbul sebagai perwujudan dari manusia sebagai makhluk sosial. Jika seseorang mempunyai hak yang menuntut sesuatu maka akan ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Dan sebaliknya suatu kewajiban terjadi jika ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya.

Kemampuan menghayati kebahagiaan

Kebahagiaan sering diartikan sebagai rasa senang gembira dan jumlah istilah lain yang mirip dengan kata-kata itu. Bahagia tidak mudah untuk  dijabarkan tetapi tidak sulit untuk dirasakan. Kebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya sebagai kumpulan pengalaman pengalaman yang menyenangkan saja. Tetapi lebih dari itu yang merupakan satu kesatuan dari segala kesenangan kegembiraan kepuasan dan sejenisnya serta dengan pengalaman pengalaman pahit dan penderitaan.

Dalam proses terjadinya Kebahagiaan tidak lepas dari kata takdir, hal ini erat kaitannya dengan komponen usaha. Kebahagiaan hanya dapat diraih oleh mereka yang mampu bersyukur, karena dengan bersyukur maka mereka akan menerima semua takdir yang telah diberikan oleh Tuhan. Pendidikan mempunyai peran penting sebagai tempat untuk mengantar peserta didik dalam mencapai suatu kebahagiaan yaitu dengan membantu mereka meningkatkan kualitas hubungan dengan dirinya, lingkungannya, dan Tuhannya.

Penulis : Irma Savitri


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel