Apakah Slime Termasuk Benda Padat atau Benda Cair?

Halo teman-teman! Tahukah kalian tentang slime? Tentu tidak asing lagi dong bagi kalian apa itu slime. Iya benar sekali slime merupakan mainan yang sedang populer dikalangan anak-anak.Apakah teman-teman tahu, bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan slime dan bagaimana cara membuatnya? Yuk, mari kita bahas!

 Apakah Slime Termasuk Benda Padat atau Benda Cair? Nabila Retno Pratiwi

Apa itu Slime?

Slime dalam bahasa Inggris mempunyai arti lendir. Hal ini sangat sesuai dengan tekstur  slime yang kenyal dan lembut saat dipegang.  Slime pada umumnya terbuat dari lem dengan campuran sabun dan ditambah dengan boraks sebagai bahan yang berfungsi untuk penggumpalan. Selain tiga bahan utama tersebut, ada juga bahan tambahan lain seperti bubuk pengembang (baking powder ), air, dan pewarna agar slime terlihat lebih menarik. 

Bagaimana Cara Membuat Slime?

Cara membuatnya tidak begitu sulit, siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat slime. Bahan-bahan untuk membuat slime sebagai berikut.

  1. Lem tiga sampai lima botol. Biasanya menggunakan lem Povinal atau lem Fox
  2. Sabun cair secukupnya
  3. Boraks
  4. Obat tetes mata atau bisa juga menggunakan air soflen sebanyak enam sampai sepuluh tetes
  5. Bubuk pengembang empat sendok teh
  6. Air lima sendok teh.
  7. Serta tambahkan pewarna sesuai keinginan

Alat yang diperlukan untuk membuat slime sebagai berikut.
  1. Baskom
  2. Gelas 
  3. Sendok

Cara membuat slime ikuti prosedur di bawah ini.
  1. Masukkan lem ke dalam baskom.
  2. Tambahkan lima sendok makan air dan aduk hingga air dan lem tercampur rata.
  3. Tambahkan boraks, obat tetes mata, dan bubuk pengembang secara bersamaan.
  4. Tambahkan pewarna secukupnya sesuai dengan selera, aduk hingga semua bahan tercampur dengan sempurna.
  5. Diamkan beberapa menit hingga slime menggumpal.
  6. Jika slime sudah mulai menggumpal, maka slime siap untuk dimainkan.

Tidak terlalu sulit kan proses pembuatan slime? Teman-teman bisa mencobanya.

 Lalu apakah slime termasuk benda cair atau benda padat? 

Kalau slime termasuk benda cair lalu mengapa bisa dipegang?  Kalau slime termasuk benda padat, mengapa bentuknya bisa mengikuti wadahnya? Zat padat adalah zat yang jarak antar partikel penyusun satu dengan yang lainnya begitu rapat dan tidak dapat dengan mudah bergerak bebas. Sedangkan zat cair adalah zat yang jarak antar partikel satu dengan yang lainnya sedikit renggang dan bisa bergerak secara bebas.

Dalam ilmu kimia, zat cair terbagi atas dua jenis yaitu newton liquid dan non newton liquid. Newton liquid adalah zat yang jika dipanaskan atau didinginkan dapat dengan mudah bisa berubah (zat yang dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu).

Contohnya adalah minyak. Minyak pada suhu panas akan lebih encer, sedangkan pada suhu dingin akan mengental bahkan sampai membeku. Sedangkan zat non newton liquid adalah zat yang daya alirannya selain dipengaruhi oleh suhu, dipengaruhi pula oleh tekanan. Contohnya adalah slime.

Semakin sering kita menekan, dan meremas-remas slime, benda tersebut akan menjadi lebih elastis dan semakin melar. Dari penjelasan tersebut, kalian tentunya sudah tahu bahwa slime termasuk benda cair. Jadi itulah keunikan dari slime teman-teman.

Apa Manfaat Slime?

Selain sebagai mainan yang sedang populer dikalangan anak-anak, ternyata slime mempunyai beberapa manfaat lho teman-teman, di antaranya sebagai berikut.
  1. Slime bisa digunakan untuk penghilang stres dan mengusir kebosanan.
  2. Tekstur slime yang lengket bisa digunakan untuk membersihkan debu yang ada pada benda di sekitar kita. Seperti debu yang menempel pada kaca, sela-sela  kipas angin dan speaker aktif.
  3. Meningkatkan kecerdasan serta kreativitas bagi anak.
  4. Warna-warni yang ada pada slime ditambah dengan bentuk unik dan lucu, serta direkatkan pada kaca transparan akan menambah keindahan ruangan.
Namun jangan terlalu sering dalam bermain slime. Karena kandungan yang ada pada slime sebagian besar adalah bahan kimia yang beracun dan berbahaya yang lama kelamaan dapat memicu timbulnya penyakit. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua ya teman-teman. Terima kasih.

Penulis: Nabila Retno Pratiwi (S1 PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel