Bahaya Rokok Elektrik

Rokok Elektrik

Rokok Elektrik

Rokok Elektrik

Rokok elektrik sudah marak di negara kita sejak beberapa waktu lalu. Namun, tahukan kalian apa saja bahaya yang terdapat pada rokok elektrik? Lalu lebih bahaya mana antara rokok tembakau dengan rokok elektrik? Mari, simak artikel di bawah ini!

Zat tidak berbahaya pada rokok

Rokok elektrik (cigerrete electric) atau di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan Vape. Rokok elektrik juga tersedia dalam beberapa aroma. Dari aroma buah-buahan sampain kue-kue yang manis.

Rokok elektrik tidak seperti rokok tembakau pada umumnya yang tinggal dibakar lalu dihisap saja. Rokok elektrik memanaskan cairannya terlebih dahulu kemudian dihisap yang kemudian menjadi uap.

Memanaskannya juga menggunakan arus listrik sehingga apabila batrai habis hanya men-charger saja. Rokok eletrik lebih ramah lingkungan daripada rokok tembakau. Karena, rokok elektrik bisa disi ulang ssehingga tidak ada sampah yang ditimbulkan.

Sedangkan rokok tembakau apabila dibakar menjadi abu dan menyisakan putung rokok yang terkadang berserakan di jalan-jalan. Belum lagi kemasan rokok tembakau yang tidak ramah lingkungan.


Zat Berbahaya pada rokok

Namun, walaupun rokok elektrik ramah lingkungan apakah tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh apabila dihisap terus-menerus? Sebenarnya belum ada yang mengetahui secara pasti lebih bahaya rokok tembakau atau vape.

Namun, banyak peneliti dan para ahli yang menyatakan bahwa vape lebih bahaya dari pada rokok tembakau. Seorang peneliti dari National Institue of Japan yang bernama dr. Nauki Kunugita meneliti dalam satu rokok elektrik mengandung 10 kali lipat karsinogen dibandingkan dengn satu batang rokok tembakau.

Karsinogen merupakan kelompok zat yang secara langsung bisa merusak DNA  dan memicu kanker. Peneliti lainnya berpendapat bahwa menghirup vape secara berlebihan dapat mengakibatkan infeksi paru-paru, stroke, resiko asma, dan penyakit jantung.

Sekilas memang terlihat bahwa rokok elektrik (vape) tidak berbahaya dibandingkan rokok tembakau. Karena, banyak yang belum mengetahui zat-zat yang ada pada vape.  Rokok elektrik mengandung:
1. Nikotin
Seperti rokok pada umumnya rokok elektrik (vape) juga mengandung nikotin. Nikotin ini menyebabkan kecanduan pada perokok.

2. Tobacco-specific nitrosamine (TSNA)
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau. Zat ini juga ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar niotin yang dikandung semakin tinggi pula kadar TSNA.

3. Gliserin
Gliserin ini menjadi campuran pada cairan vape yang mempunyai sifat kental, tidak mempunyai warna juga bau, dan memiliki rasa yang manis. yang pasti apabila dihirup secara berlebihan mengakibatkan dampak atau tidak.

4. Propilen Gilikon
Propelin gilikon dalam cairan vape ini berfungsi untuk mengubah menjadi uap air. Menghirup propilen gilikon dalam jangka aktu yang panjang berdampak pada sistem syaraf pusat dan limpa. Apabila tertelan juga dapat menyebabkan iritasi pada gastrointestinal dan berpotensi pada kejang.

5. Zat lain
Zat kimia yang terkandung dalam vape seperti formalin, akrolein, merkuri yang berbentuk aerosol. Selain zat kimia cairan vape juga ditemukan beberapa senyawa logam seperti timah, kromium, dan nikel. Apabila semuanya dipanaskan akan membahayakan bagi kesehatan tubuh.

Dampak Rokok Elektrik

Setelah diketahui kandungan-kandungan yang ada di dalam rokok eletrik. Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan oleh rokok tersebut?
1. Rokok elektrik dapat meledak
Peledakan ini dapat terjadi karena pemanasan yang berlebihan pada ion lithium yang ada di dalam baterai rokok elektrik. Ledakan ini sangat berbahaya dan mematikan.

2. Bronchiolitis Obliterans atau "Popcorn Lung”
Kandungan kimia dalam rokok elektrik dapat menghancurkan saluran paru-paru terkecil. Penyakit ini dinamakan Bronchiolitis Obliterans atau biasa dikenal dengan sebutan Popcorn Lung. Penyembuhan penyakit ini tidak akan sembuh kecuali dengan transplantasi paru-paru.

3. Kandungan logam pada asap
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa rokok elektrik juga mengandung logam seperti timah, nikel, dan lain-lain. Senyawa logam terkandung dalam asap yang ditimbulkan dari rokok elektrik. Partikel-partikel logam tersebut dapat merusak sistem pernafasan, pertumbuhan sel abnormal, dan bahkan menimbulkan resiko terkena kanker.

4. Pneumonia Lipoid
Rokok elektrik juga dapat menyebabkan Pneumonia Lipoid. Hal ini karena reaksi peradangan terhadap zat lipid di dalam paru-paru yang disebabkan oleh gliserin yang terkandung dalam rokok elektik.

5. Kecandan
Hal ini sudah pasti karena kandungan nikotin yang ada di dalam rokok elektrik.
Sebenarnya baik rokok tembakau maupun rokok elektrik keduanya sama-sama berbahaya. Jadi jangan coba-coba untuk merokok ya! Sudah mengerti bukan bagaimana bahaya merokok? Deminikian artikel yang dapat saya buat. Semoga bermanfaat.


Penulis: Badriatul Hasanah
Editor: Admin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel