Apa itu Pigmen Pada Kulit Manusia


Pigmen Pada Kulit Manusia

Kulit merupakan alat indera peraba yang sangat peka terhadap rangsang. Kulit dapat mengeluarkan ekskresi berupa cairan tubuh. Cairan tersebut berupa keringat yang mengandung unsur-unsur seperti HCl, NaCl, dan  CH4N2O.  
Kulit berfungsi sebagai lapisan yang menutup seluruh permukaan tubuh. Apabila dilihat dengan kasat mata terdapat rambut-rambut halus yang tumbuh pada permukaan kulit.
Apa itu Pigmen Pada Kulit Manusia


Bagian Penyusun Kulit Manusia
Kulit dapat menjalankan fungsinya sebagai alat indera peraba dengan bantuan beberapa bagian pada kulit. Epidermis, dermis, dan hipodermis merupakan komposisi penyusun kulit. Bagian kulit epidermis merupakan bagian terluar pada kulit. 
Pada bagian epidermis kulit, terdapat pori-pori kulit dan rambut. Selain itu, bagian epidermis tidak mempunyai pembuluh darah. Epidermis memiliki lima penyusun lapisan dan lima sel bagian utama.

Bagian dermis merupakan bagian tengah pada kulit. Pada bagian dermis terdapat dua lapisan dan tiga sel penyusun utama. Selain itu, bagian pada dermis diantaranya kelenjar keringat, kelenjar sebasea, pembuluh darah, saraf, dll. Peka terhadap tekanan dan rasa panas disebabkan bagian dermis dapat menjalankan fungsi dengan baik.

Hipodermis merupakan bagian paling bawah penyusun kulit. Letak hipodermis berada dibawah jaringan dermis. Terdapat jaringan lemak pada bagian hipodermis. Jaringan lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Semakin banyak lemak yang tertimbun pada kulit, maka ketebalan kulit semakin meningkat. Pada bagian hipodermis terdapat empat penyusun unsur utama.

Jenis Warna Kulit Pada Manusia
Tuhan menciptakan hamba-hamba Nya dengan karakteristik yang berbeda. Perbedaan tersebut bukan faktor merenggangkan ukhuwah antar sesama. Dalam Islam tidak diajarkan memandang derajat seseorang berdasarkan warna kulitnya.

Ternyata warna kulit pada manusia terdiri dari empat macam. Warna kulit sawo matang, warna kulit kuning langsat, warna kulit putih, serta warna kulit hitam. Keempat jenis warna kulit tersebut menyebar di berbagai penjuru dunia.  Namun, rata-rata penduduk Asia berdominan memiliki jenis warna kulit sawo matang dan kuning langsat.

Pigmentasi Kulit Pada Manusia
Warna kulit pada seseorang disebabkan oleh kelainan pada pigmen. Pigmen bertugas sebagai pemberi warna pada tubuh. Warna kulit dipengaruhi oleh banyak sedikitnya pigmen yang diproduksi oleh setiap individu. 
Selain itu, perbedaan warna kulit sawo matang, kuning langsat, putih, dan hitam dipengaruhi oleh sel melanin. Semakin banyak seseorang memproduksi sel melanin dalam tubuh, maka berdampak terhadap warna kulit menjadi semakin gelap.

Perbedaan Warna Kulit Manusia
Warna kulit putih dapat terjadi karena seorang individu tersebut sangat sedikit memproduksi sel melanin. Warna kulit kuning langsat disebabkan seorang individu lumayan memproduksi sel melanin. 
Warna kulit sawo matang memang hampir mirip dengan warna kulit kuning langsat. Perbedaan tersebut terletak pada warna kulit sawo matang lebih banyak memproduksi sel melanin dibandingkan dengan warna kulit kuning langsat. Sehingga, warna kulit sawo matang cenderung lebih gelap daripada warna kulit kuning langsat.

Terlalu banyak sel melanin yang diproduksi oleh seseorang, menyebabkan warna kulit menjadi sangat gelap. Jadi warna kulit hitam dipengaruhi oleh sel melanin yang diproduksi terlalu banyak. 
Selain itu, faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya sel melanin yang dihasilkan dipengaruhi oleh fenotipe faktor genetik. 

Aktivitas pigmentasi pada kulit dipengaruhi oleh sel melanin. Sel melanin menghasilkan sel yang dinamakan sel melanosit. Apabila sel melanosit terjadi kerusakan, maka akan mengganggu proses pigmentasi pada warna kulit. 
Oleh karena itu, kesehatan pada kulit perlu diperhatikan. Jangan paparkan kulit secara langsung dengan sinar UV, serta menggunakan tabir surya sangat dibutuhkan oleh kulit.

Letak Geografi Berpengaruh Terhadap Warna Kulit
Letak geografis ternyata dapat mempengaruhi perbedaan warna pada kulit manusia. Penduduk yang berdomisili di wilayah beriklim subtropis tentu akan mengalami perbedaan warna kulit dengan penduduk domisili wilayah iklim tropis. 
Iklim subtropis memiliki empat musim diantaranya musim salju, musim dingin, musim gugur, dan musim semi. Hal tersebut menyebabkan daerah beriklim subtropis lebih sedikit menerima sinar matahari.  Berbeda dengan wilayah beriklim tropis yang lebih banyak menerima sinar matahari.
Uniknya negeri ini merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Setiap tahunnya Indonesia selalu menerima paparan sinar matahari. Hal ini disebabkan Indonesia terletak dalam wilayah beriklim tropis. 
Penduduk yang tinggal di wilayah iklim tropis cenderung memiliki warna kulit lebih gelap. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di wilayah iklim subtropis cenderung memiliki warna kulit lebih cerah, karena durasi terpapar sinar matahari lebih sedikit.  

Demikian ulasan sekilas info pada artikel ini. Semoga bermanfaat!

Penulis: PGMI_FIRA ZAHROTUL ILMA




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel