Ketuban Pecah Dini: Pengertian, Fungsi, Penyebab, Tanda-Tanda Ketuban Pecah Dini

Penyebab Ketuban Pecah Dini

Ketuban Pecah Dini: Pengertian, Fungsi, Penyebab, Tanda-Tanda Ketuban Pecah Dini

Selamat datang di artikel ini semoga suka.
Artikel yang dibahas kali ini adalah mengenai ketuban pecah dini, kok bisa? Untuk para ibu hamil atau calon ibu semoga ini bisa membantu ya untuk menambah wawasan dan menjaga adek bayi yang ada di rahim ibu. Untuk lebih lanjutnya baca artikel ini sampai selesai ya, selamat membaca!

Pengertian ketuban pecah dini

Kalian tau nggak apa itu ketuban pecah dini? Ketuban pecah dini merupakan suatu kondisi di mana kantung ketuban pecah sebelum waktu persalinan. Kondisi ini bisa setelah janin sudah matang maupun sebelum janin matang dalam kandungan. 

Semakin awal ketuban pecah pada saat masa kehamilan maka akan semakin serius kondisinya dan harus segera untuk ditangani dokter.

Fungsi ketuban

Ketuban adalah kantung yang berisi cairan, cairan tersebut memiliki beberapa fungsi. 

Fungsi ketuban yakni sebagai berikut:
1. Cairan ketuban berfungsi untuk melindungi janin, baik dari benturan luar maupun resiko infeksi dri vagina.
2. Memberikan rasa nyaman pada janin
3. Mendukung perkembangan paru-paru janin dan perkembangansistem pencernaan bayi
4. Memberikan janin ruang gerak dalam rahim
5. Mendukung perkembangan otot dan perkembangan tulang

Ya itulah beberapa fungsi dari cairan yang ada di dalam ketuban bagi janin yang ada di rahim para ibu hamil.

Tanda-tanda ketuban pecah dini

Saat ketuban pecah ada beberapa tanda, diantaranya:
1. Cairan ketuban yang keluar melalui vagina.
2. Cairan yang keluar tidak dapat ditahan dan akan keluar secara perlahan maupun deras.
3. Cairan akan terasa sangat hangat
4. Panggul akan terasa tertekan.
5. Cairan yang keluar akan cenderung berbau manis dan berwarna.
6. Pendarahan melalui vagina.
7. Vagina akan lebih terasa basah daripada biasanya.

Itulah beberapa tanda-tanda yang akan dirasakan ketika ketuban pecah dini. Saat kondisi tersebut sudah terasa sebaiknya anda harus segera ke dokter agar cepat ditangani agar tidak berakibat fatal pada janin.

Faktor ketuban pecah dini

sebenarnya ketuban pecah itu hal yang alami bagi ibu hamil yang akn segera melahirkan karena kondisi janin sudah matang. 

Tetapi tidak untuk kondisi janin yang masih belum matang biasanya kondisi ini disebut dengan kondisi ketuban pecah dini dan ini hal yang tidak normal. 

Berikut beberapa resiko yang menimbulkan ketuban pecah dini:
1. Kantung ketuban merenggang secara berlebihan dikarenakan terlalu banyak polihidramnion.
2. Infeksi yang terjadi pada vagina, mulut rahim, atau rahim.
3. Mengalami pendarahan pada vagina.
4. Ibu hamil kekurangan asupan makanan yang bergizi
5. Ibu hamil merokok atau mengkonsumsi minuman alkohol.
6. Janin berada dalam posisi sungsang.
7. Melakukan aktifitas yng berat-berat.
8. Kondisi ibu yang terlalu stres dan tertekanan.

Nah itulah beberapa faktor yang bisa mengakibatkan ketuban pecah dini, sebaiknya jauhi hal tersebut agar kondisi janin tetap aman dan nyaman sampai waktu kelahiran yang tepat.

Dampak ketuban pecah dini

Suatu permasalahan pasti ada dampaknya termasuk saat kondisi ketuban pecah dini, pada saat kondisi tersebut dianggap hal yang serius karena akan berdampak, sebagai berikut:
1. Pada saat ketuban pecah kondisi janin akan berbahaya karena infeksi mudah masuk ke dalam rahim.
2. Bayi akan diperkirakan akan lahir dalam keadaan prematur.
3. Saat volume air ketuban semakin sedikit maka tali pusar akn terjepit di antar janin dan dinding rahim yang akan mengakibatkan janin mengalami cidera pada otak.
4. Bisa mengakibatkan kematian pada janin.
5. Meningkatkan resiko terjadinya retensi plasenta pada ibu hamil yang akan menyebabkan pendarahan postpartum.

Sudah tahu dampak yang diterima saat ketuban pecah dini dan itu semua menyeramkan. Jadi, sebaiknya ibu harus lebih menjaga kehamilan selain itu suami serta keluarga terdekat ikut membantu agar kondisi ibu hamil tetap stabil dan sehat.

Nah begitu pembahasan mengenai ketuban pecah dini, semoga tulisan ini bisa bermnfaat ya. Terima kasih sudah membaca artikel ini! 

Penulis : Rela Amalyaningsih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel