Cara Kerja Pesawat Terbang

PRINSIP KERJA PESAWAT 

Pesawat terbang atau sering disebut dengan kapal terbang adalah salah satu alat transportasi yang menjadi andalan banyak orang untuk berpergian jauh.

Kebanyakan orang memilih pesawat karena lebih efisien waktu dibandingan dengan kendaraan lainnya dan nyaman ketika dalam perjalanan. Tahukah kalian siapa pencetus dari pesawat terbang?

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara ini diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan ia sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 disekitar Amerika Serikat.

Penemu Pesawat Terbang
 
Dan apakah kalian tahu bagaimana pesawat bisa terbang ? dari sinilah konsep gaya angkat pada sayap pesawat terbang yaitu prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda diterapkan.

Prinsip Hukum Bernouli menyatakan bahwa kenaikan kecepatan aliran fluida akan menyebabkan penurunan tekanan fluida secara bersamaan atau penurunan energi potensial fluida tersebut.

Intinya adalah tekanan akan menurun jika kecepatan aliran fluida meningkat. Pencetus hukum bernouli ialah Daniel Bernoulli, hukum ini dicetuskan berdasarkan bukunya yang berjudul ‘Hydrodynamica’ yang diterbitkan pada tahun 1738.

Prinsip Hukum III Newton yakni benda yang diam akan tetap diam, dan yang bergerak lurus beraturan akan bergerak lurus beraturan. Maka hukum ke 3 Newton ini berbunyi: "Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris.

Bagaimana penerapan Hukum III Newton terhadap pesawat terbang ?

yaitu karena adanya  perubahan  momentum  dimana  udara  dibelokkan  oleh  bagian  bawah  sayap pesawat. Dari prinsip  aksi  reaksi,  muncul  gaya pada  bagian  bawah sayap  yang besarnya  sama  dengan  gaya  yang  diberikan  sayap  untuk  membelokkan  udara.

Cara Kerja Pesawat Terbang

Prinsip efek Coanda. Apakah kalian pernah melakukan percobaan meniup selembar kertas pada bagian atasnya? Lalu apa yang terjadi pada kertas tersebut? ya, kertas tersebut akan melengkung.

Sama halnya dengan pesawat terbang, yakni dengan membuat aliran udara yang sedikit lebih cepat di bagian atas sayap daripada di bagian bawah.

Mengapa demikian? tentu saja hal ini berkaitan dengan prinsip efek coanda bahwa sebuah fluida yang mengalir di permukaan sebuah benda lengkung akan cenderung untuk mengikuti bentuk lengkung benda.

Efek coandana ini dicetuskan oleh seorang ahli aerodinamika yang bernama Henri-Marie Coanda pada tahun 1885-1972.

Gaya-gaya yang bekerja pada pesawat

Cara Kerja Pesawat Terbang

Apa sajakah gaya yang terjadi pada pesawat ? Gaya-gaya yang bekerja  meliputi gaya angkat (lift), gaya dorong (thrust), gaya berat (weight), dan gaya hambat udara (drag).  Dari gaya-gaya itulah yang menyebabkan pesewat dapat terbang. Berikut adalah penjelasan dari gaya-gaya yang bekerja pada pesawat :

1. Gaya Angkat / Lift

Gaya yang melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.

2. Gaya Dorong / Thrust

Gaya  yang dihasilkan oleh mesin (powerplant)/ baling-baling. Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi paralel dengan sumbu longitudinal.

3. Gaya Berat / Weight

gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.

4. Gaya Hambat udara / Drag 

Adalah gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust, dan beraksi kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind).

Penulis : Dea Annice Purwadhani

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel