Jenis Fatamorgana

Fatamorgana sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Fatamorgana inferior

Jenis fatamorgana yang pertama adalah fatamorgana inferior. Fatamorgana inferior merupakan jenis fatamorgana dimana suhu yang ada di permukaan tanah maupun di permukaan jalan aspal ini lebih tinggi daripada suhu udara yang ada di atasnya atau lebih panas daripada udara yang berada di atas permukaan bumi tersebut. Suhu udara yang berada di sekitar permukaan tanah atau aspal tersebut terserap ke dalam tanah atau aspal sehingga menjadikannya sangat- sangat panas daripada udara yang ada di atasnya.

Lapisan tanah atau aspal yang sangat panas tadi kemudian meradiasikan panas yang dimilikinya agar keluar dari lapsan tanah atau aspal sehingga membuat udara yang ada di atasnya sangat panas.
Ketika cahaya matahari masuk melewati udara yang dingin kemudian langsung bertemu udara yang sangat panas, maka cahaya matahari yang datang tersebut akan dibelokkan sehingga terbentuklan bayangan yang menyerupai genangan- genangan air yang berada tepat dibawah objek aslinya. Fatamorgana inferior ini maerpakan fatamorgana yang akan kita temui ketika kita berada di jalanan beraspal atau di gurun pasir yang pada saat itu cuaca sedang terik dan sangat panas.

2. Fatamorgana superior

Jenis fatamorgana yang selanjutnya adalah fatamorgana superior. Fatamorgana superior merupakan fatamorgana yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara suatu permukaan medium dengan medium yang ada di sekitarnya. Dengan kata lain suhu permukaan suatu medium tersebut lebih dingin daripada suhu udara yang terdapat di medium- medium yang ada di sekitarnya.

Perbedaan suhu diantara kedua medium tersebut akhirnya menyebabkan medium yang memiliki suhu lebih dingin akan dihambat oleh medium yang suhunya lebih panas atau medium yang ada di sekitarnya. Hal ini pada akhirnya akan membentuk sebuah bayangan fatamorgana superior yang terjadi tepat di atas objek aslinya. Tidak seperti fatamorgana inferior yang terjadi di daratan dan di tempat yang panas, fatamorgana superior ini biasa terjadi di daerah kitub atau di tengah lautan maupun di tengah- tengah samudera, termasuk samudera pasifik dan samudera atlantik.

3. Fatamorgana lateral

Jenis fatamorgana yang ketiga adalah fatamorgana lateral. Fatamorgana lateral ini mirp dengan fatamorgana inferior yang telah kita kenal sebelumnya. Letak perbedaannya hanya pada gradien suhu datang dengan arah horizontal, contohnya pada dinding sebuah bangunan atau bidang- bidang yang vertikal.

Jika pada fatamorgana inferior kita menemukan bahwa permukaan tanah atau aspal yang lebih panas daripada udara di sekitarnya, maka di fatamorgana lateral ini kita menemukan bahwa dinding bangunan atau bidang vertikal lainnya yang memiliki suhu tinggi daripada udara yang ada di sekitarnya. Karena perbedaan suhu tersebut, maka apabila sinar matahari datang dari sebuah medium yang memiliki suhu panas ke medium yang memiliki suhu lebih rendah atau suhu yang lebih dingin, maka sinar yang datang tersebut akan dibiaskan secara horizontal menjauhi garis normal. Hal ini akan menghasilkan bayangan- bayang yang tepat di samping objek aslinya. Jadi dalam fatamorgana lateral ini kita melihat bahwa bayangan fatamorgana ini berada di samping bisang yang vertikal seperti halnya dinding maupun bisang- bidang lainnya.

Itu dia ketiga jenis fatamorgana yang dibedakan menurut bentuk-bentuk bayangan yang dihasilkannya. Bayangan- bayangan hdari fatamorgana tersebut berbeda-beda, tidak hanya bentuknya saja namun juga letaknya ada yang di atas daratan namun sebagian juga di atas air dan bahkan di samping dinding bangunan atau di samping bidang vertikal lainnya.

Jenis Fatamorgana


Dengan mengulas mengenai fatamorgana, kita dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya fatamorgana bersifat merugikan bagi manusia terutama saat di daerah padang pasir atau daerah daerah yang memiliki kerapatan udara dan suhu yang berbeda secara signifikan. karena dengan perbedaan indeks bias udara yang ada akan menghasilkan fatamorgana yang dimana akan dianggap genangan air yang tentunya dibutuhkan dalam keadaan dan cuaca panas yang seperti itu namun kita semua telah mengetahui bahwa hal tersebut ahanya ilusi optik saja. Sehingga hal tersebut dapat melelahkan manusia, namun dari sisi lain manusia juga bersyukur dengan adanya fenomena fatamorgana ini karena dengan adanya salah satu fenomena ini manusia dapat mengetahui secara langsung fenomena alam yang unik yang terjadi di dunia ini.  

Penulis : Rika Faradilla Citra K

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel