Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Pengertian Permasalahan

Permasalahan adalah hal yang menyebabkan kan adanya permasalahan. Teoritis adalah sebuah pemikiran dan pola pikir yang didasarkan sebuah bentuk dari landasan yang bertujuan untuk melakukan suatu hal. Contoh permasalahan teoritis yaitu perbedaan ilmu pendukung yang digunakan dan juga perbedaan konsep dalam ilmu-ilmu pendukung. Menggunakan ilmu-ilmu di luar pendidikan juga terdapat banyak pola yang dipakai berdasarkan berbagai sudut pandang yang ada dalam ilmu tersebut. 


Permasalahan teoritik ini akan menyebabkan ganjaran bagi pelaksanaan dan penggunaan hasil pendidikan karena pengaruhnya sering terjadi perubahan kebijakan pendidikan. Menurut Umar tirtarahardja dalam pertemuan FIP atau JIP di kota Makassar tahun 2001 memandang perbedaan sudut pandang  yang menyebabkan terjadinya kesalahan penyelenggaraan pendidikan yang bisa dikatakan sebagai kesalahan filosofis. 

Menurut tokoh Umar tirtarahardja ada 5 jenis kesalahan yaitu,  pertama kesalahan teknis, contohnya pandangan yang mengatakan bahwa di disiplin hanya dapat dididik melalui kekerasan. Kedua kesalahan sistematis, contohnya pandangan bahwa tempat belajar yang paling afdhol adalah sekolah.  Ketiga kesalahan teoritis, contohnya mengajar adalah memberikan ilmu. Yang keempat penerapan yang salah,  contohnya pandangan bahwa semakin banyak ilmu semakin membuat orang bahagia. Yang kelima kesalahan servis, contohnya pandangan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada aspek keterampilan yang diperoleh. 

Dan tokoh tirtarahardja mengelompokkan masalah pendidikan menjadi tiga kelompok yaitu, pertama masalah operasional, masalah ini terkait dengan pelaksanaan pendidikan, contohnya kesalahan pemilihan metode mengajar, memilih menggunakan media. Yang kedua masalah  struktural l, yang disebut masalah manajemen, contohnya masalah sistem pendidikan yang digunakan. Yang ketiga masalah fundamental, misalnya yang berdasar contohnya masalah teoritis filosofis.

Permasalahan praktis pendidikan

Permasalahan praktis pendidikan timbul karena kondisi dan tuntunan dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan, seperti perkembangan IPTEKS  yang semakin cepat. Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan fasilitas pendidikan. Meningkatkan aspirasi masyarakat yang bertujuan untuk mendidik anak-anaknya. Kekurangan dana. Belum adanya sistem manajemen pendidikan yang mantap.

Dan munculnya konsep baru yang dulu belum mendapatkan perhatian yang cukup. Pengaruh perkembangan IPTEKS terdapat korelasi seperti perkembangan pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Ilmu pengetahuan adalah ilmu yang berasal dari eksplorasi dan pemburuan secara sistematis dan terorganisir dengan baik mengenai alam semesta. Dan teknologi adalah penerapan yang dirancang atau terencana dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sedangkan seni adalah kemajuan kebudayaan yang berupa aktivitas manusia yang berkreasi yang bertujuan untuk melaksanakan tugas kehidupan dengan menyenangkan.

 Pengaruh pertambahan penduduk yang tidak bisa terkendali bisa mengakibatkan penyediaan layanan pendidikan seperti sarana prasarana pendidikan dan komponennya juga bertambah ini menjadikan perkembangan masalah pendidikan. Sedangkan penyebaran penduduk yang tidak merata bisa menjadi masalah dalam penyediaan sarana prasarana pendidikan yang beserta komponennya. 

Di kota besar penyebaran penduduk meningkat dan sangat padat sedangkan yang berada di daerah terpencil seperti gunung dan di kepulauan sangat jarang penduduknya. Penyebaran penduduk yang seperti ini bisa mengakibatkan kesulitan tersendiri dalam pengadaan sarana pendidikan termasuk penyediaan tenaga guru. Dan bisa menimbulkan pola yang dinamis dan labil sehingga bisa menyebabkan kesulitan bagi penyediaan sarana pendidikan itu juga penyediaan lapangan kerja setelah selesai pendidikan juga mengalami kesulitan. 

Jadi  pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali bisa menyebabkan perkembangan masalah pendidik secara nyata. Peningkatan aspirasi masyarakat dalam 2 dasawarsa terakhir ini aspirasi dalam kehidupan semakin meningkat contohnya aspirasi terhadap ilmu pengetahuan, terhadap pendidikan, terhadap hidup sehat, dan lingkungan pekerjaan teknologi, dan seni kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi.  Banyak pakar yang sepakat bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang memadai teknologi yang tepat hidup sehat yang lebih layak harus ada pekerjaan yang menopang. Dan pendidikan adalah alternatif yang bertujuan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan tetap pendidikan juga memberikan harapan bagi peningkatan taraf hidup dan menaikkan status sosial di masyarakat.

Hal-hal yang menyebabkan  kualitas pendidikan bernasib tragis yaitu, pertama kondisi pemerintah yang sangat kental politis punya peran penting serta signifikan untuk memperkeruh. Keadaan yang kedua kondisi keuangan negara yang sangat sedikit bisa memperburuk dunia pendidikan. Dan ketiga kondisi kota maupun kabupaten dengan sumber daya manusia yang terbatas dengan memberikan efek buruk bagi makhluk-nya pembangunan pendidikan. 

an untuk menjawab tamparan keras UNESCO terhadap pendidikan Indonesia kita harus melakukan, pertama kepemimpinan yang kuat yang bisa mewujudkan cara praktis dan konkrit. Kedua menata kelola pemerintah yang baik agar bisa dijalankan secara sinergis dan komplementer. Ketiga partisipasi semua pihak wajib hadir dalam konteks agar mendukung program pendidikan yang mencerdaskan. Yang keempat memunculkan sikap sadar terhadap persoalan pendidikan yang harus kulakukan semua lapisan masyarakat. Masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia sampai saat ini adalah pertama, masalah kurang meratanya pendidikan.  kedua, masalah rendahnya mutu pendidikan.  Ketiga masalah efisiensi. Keempat masalah relevansi.  Kelima masalah lemahnya manajemen.


Penulis : Aimmatul Afifah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel