Proses Terbentuknya Air Terjun

Proses Terbentuknya Air Terjun


Proses Terbentuknya Air Terjun


Air terjun merupakan salah satu objek wisata alam yang diminati berbagai kalangan. Selain pemandangannya yang indah, air terjun juga menyuguhkan sensasi sejuk dari aliran air yang dialirkan dari atas menuju ke bawah. Namun, tahukah kita bagaimana proses terbentuknya air terjun?

Bagaimana air yang di atas bisa ke bawah tanpa henti? 

Proses Terbentuknya Air Terjun


Banyak pembahasan yang memaparkan pembentukan air terjun, namun dalam legenda. Secara geografis, pembentukan alam dikaitkan dengan ruang dan waktu. Maksudnya fenomena geografis ini berada dalam ruang yang sangat luas dan dengan waktu yang berangsur-angsur.

Sedangkan, dalam kajian ilmiah, ada beberapa teori sains yang berkaitan dengan pembentukan air terjun ini. Mari kita bahas apa saja yang menyebabkan terbentuknya air terjun pada penjelasan berikut ini.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan air terjun itu? 

Pada dasarnya, air terjun merupakan air dari sungai atau penampung air lainnya yang jatuh dari atas tebing berbatu menuju kolam terjun (ploonge pool) berada di bawahnya. Air terjun identik dengan air yang mengalir dari atas ke bawah.

Dalam fisika, hal ini berkaitan dengan sifat zat cair, yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air terjun terbagi menjadi dua jenis, yaitu air terjun buatan dan air terjun alami.

Namun, yang dibahas dalam artikel ini adalah proses terjadinya air terjun alami. Air terjun alami terbentuk secara alami oleh alam tanpa campur tangan manusia.

Proses Terbentuknya Air Terjun

Awal dari air terjun adalah sungai atau penampung air lainnya, lalu sungai atau penampung air lainnya ini memiliki bagian saluran yang menyempit di berbagai daerah tertentu sehingga tekanan pada bagian ini lebih besar.

Hal ini dikaitkan dengan konsep tekanan, yaitu semakin kecil luas penampang, maka tekanan yang terjadi pada benda itu justru semakin besar. Tekanan yang semakin besar ini mengakibatkan terjadinya erosi tanah.

Jika dibiarkan terus-menerus, tekanan air pada erosi ini akan semakin membuat tanah di daerah itu menjadi cekung.

Proses Terbentuknya Air Terjun

Seiring berjalannya waktu, akibat adanya erosi, kecepatan air yang mengalir ke daerah cekungan terus semakin cepat, membentuk arus yang lebih cepat ke dasar sungai, lalu daerah cekungan semakin meluas sampai terbentuk area  kolam terjun (ploonge pool).

Sedangkan, air dari sungai atau penampung air lainnya itu ikut mengalir ke bawah menuju kolam terjun (ploonge pool).

Air yang mengalir dari sungai atau penampung air lainnya ini tidak akan habis karena adanya siklus air.

Siklus air atau bisa juga disebut siklus hidrologis adalah pergerakan air secara terus-menerus (kontinu) di permukaan bumi. Menurut waktunya, siklus air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang.

Ketiga siklus ini saling berkaitan satu sama lain. Berikut ini penjelasannya.
1. Siklus Pendek 



Proses Terbentuknya Air Terjun


Dalam siklus pendek, peredaran air berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dan biasa terjadi di laut. Dimulai dari menguapnya air laut atau disebut juga evaporasi, lalu membentuk padatan (kondensasi), dan membentuk awan pada ketinggian tertentu.

Lama-kelamaan awan membesar dan turun hujan (presipitasi). Air yang diturunkan saat hujan akan kembali mengalami evaporasi dan siklus selanjutnya lagi.

2. Siklus Menengah



Proses Terbentuknya Air Terjun

Sedangkan, siklus menengah diawali dengan evaporasi, lalu membentuk awan juga, namun awan bergerak hingga mencapai daratan karena kondisi angin, cuaca, dan rotasi bumi.

Ketika awan mencapai titik jenuh, maka turun hujan yang menimbulkan aliran air bergerak dari puncak ke kaki gunung melalui sungai atau penampung air lainnya.

3. Siklus Panjang

Mirip dengan siklus sebelumnya namun lebih kompleks. Sumber air yang menguap atau berevaporasi bermacam-macam. Sehingga lebih lama dan lebih rumit.

Proses Terbentuknya Air Terjun

Penulis : Dinda Putri Rubiyanti

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel