Bagaimana Proses Tumbuh Kembang Manusia?

Tahukah kalian bahwa manusia bertumbuh dan berkembang? Siapa hayo yang di rumah punya adek bayi? Pasti kalian bisa mengamati pertumbuhan dan perkembangan adek bayi sejak lahir sampai sudah besar. Atau nggak kalian bisa mengingat bagaimana dulu saat kalian masih bayi hingga sampai sekarang ini. 
Bagaimana Proses Tumbuh Kembang Manusia? ARFIYAH ROBBI'ATUR ROIKHAH

Apa itu Manusia?

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang bisa bernafas dan bergerak. Tidak hanya itu, manusia memiliki kemampuan untuk berkembang biak yaitu kemampuan untuk menghasilkan individu baru.

Seiring berjalannya waktu semua makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. 

Apa Bedanya Pertumbuhan dan Perkembangan? 

Manusia mengalami proses pertumbuhan, biasanya pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh (panjang, lebar, tinggi) dan berat badan. Sedangkan perkembangan ialah proses untuk menuju kedewasaan. 

Apa saja Tahapan-tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia?

Pertumbuhan dan perkembangan manusia berlangsung secara bertahap, inilah tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Masa Bayi Rata-rata berat badan bayi yang baru lahir sekitar tiga kg. Tinggi badan bayi sekitar 50 cm. Bayi terlahir dalam keadaan lemah. Bayi yang baru lahir hanya bisa menangis. Bayi menangis karena lapar atau pipis. Bayi tidak bisa makan dan mandi sendiri. Karena itu bayi dimandikan dan disuapi ibunya. Setelah beberapa bulan, bayi akan merangkak, kemudian tengkurap, kemudian duduk dan bayi akan moncoba untuk berdiri sendiri.

Masa Balita Setelah berumur satu tahun, bayi mencapai masa balita. Tinggi dan berat badannya juga bertambah. Di masa balita ini memiliki banyak perkembangan. Misalnya, balita sudah dapat berjalan dan berbicara sedikit meskipun terdengar tidak jelas kata-katanya. Sebagai ibu kita harus paham apa yang mereka inginkan. Contohnya, saat lapar balita akan merengek dan meminta makan

Masa Anak-Anak Usia anak-anak sekitar 5-10 tahun.  Anak-anak sudah bisa makan dan mandi sendiri. Mereka juga berlari, bermain, belajar. Mereka juga sudah bisa berpakaian sendiri. Tinggi dan berat badannya juga bertambah. Biasanya dimasa anak-anak ini rasa ingin tau nya lebih besar. Maka dari itu diumur lima tahun mereka sudah disekolahkan di Taman Kanak-Kanak (TK)

Masa Remaja Pada masa remaja ini merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, ditandai dengan matangnya organ reproduksi. Pada masa ini juga terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Pada masa ini remaja mengalami masa pubertas yaitu terjadinya perubahan fisik dan mental pada anak laki-laki dan perempuan. Perubahan ini disebabkan adanya perubahan hormon. Akibatnya, emosi seorang anak jadi tidak stabil, cepat tersinggung, cepat marah. Pada masa ini seorang anak juga sudah mulai tertarik dengan lawan jenis.

Masa Dewasa Pada masa ini, otak semakin bekerja dengan baik. Para orang dewasa sudah bisa membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Masa dewasa merupakan puncak pertumbuhan manusia. Pada masa dewasa orang akan berpikir untuk bekerja dan menikah.

Masa Lanjut Usia Masa di tingkat yang lebih tinggi daripada masa dewasa. Pada masa ini sudah tidak terjadi pertumbuhan fisik, bahkan mulai sering terjadi kemunduran fisik dan fungsi berbagai organ tubuh semakin lemah. Pada masa ini gerakan tubuh semakin lambat, rambut mulai berwarna putih yang menandakan bahwa kita sudah tua dan mudah terserang penyakit.

Wah, ternyata begitu ya proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Dulunya kita belum bisa melakukan apapun sendiri tetapi secara bertahap kita tumbuh dan berkembang hingga sekarang ini kita bisa melakukan semua sendiri. Kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan allah kepada kita.

Sudahkah kalian bersyukur? Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang normal adalah nikmat yang luar biasa. Karena di luar sana masih banyak orang yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak normal. Maka dari itu, jangan lupa bersyukur dengal hal sekecil apapun. Semoga artikel ini bermanfaat.

Penulis: Arfiyah Robbi'atur Roikhah (S1 PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel