Pendidikan Sebagai Sistem

Materi Pendidikan Sebagai Sistem
Pendidikan Sebagai Sistem

Sebelum membahas pendidikan sebagai sistem, alangkah baiknya membahas pengertiasn dari sistem itu sendiri. Sistem banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan pengertian berbeda-beda pula. System berasal dari istilah Yunani “Systema” yang memiliki arti “Keseluruhan yang mempunyai bagian-bagian yang terorganisasi atas suatu konstruksi bagian yang membentuk keseluruhan yang kompleks”. Lebih spesifik sitem merupakan serangkaian komponen-komponen atau bagian yang saling berikatan serta berfungsi untuk tercapainya tujuan yang telah disepakati sebelumnya. Sistem meliputi pengertian yang luas sekali, misalnya seorang manusia, sebatang pohon, ataupun seekor binatang merupakan suatu sistem.

Pendidikan sebagai suatu sistem menyangkut tiga unsur yaitu : unsur masukan (internal), unsur proses saat melakukan, serta unsur hasil yang telah kita lakukan ( output ). Mauskan dating dari anak didik apat berupa minat dan bakat, kemampuan belajar serta berinteraksi dan keadaan jasmani dari seorang anak didik.Dalam prosesnya ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti kurikulum yang ada di sekolha itu sendiri, pendidik dengan mutu yang berkualitas, cara memberi metode pembelajaran, buku-buku yang menjadi tunjangan belajar anak didik, gedung untuk tempat belajar dan masih banyak lagi. Dalam prosesnya memiliki rencana yang lebih besar yaitu hasil dari proses itu sendiri yang bia kita lihat dari lulusan-lulusan sekolah yang berkualitas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan pada tahun 1979 bahwasanya, “Pendidikan yaitu sebuah sistem yang mempunyai unsu tujuan atau  meliputi sasaran pendidikan, anak didik, pengelola pendidikan, strukturataupun juga jenjang.

Pendidikan menggunakan sistem in-output. Beberapa komponen tersebut ialah :
  • Komponen tujuan yakni perumusan atau perubahan tingkah laku serta kulaitas manusia yang diharapkan dari anak didik setelah melakukan proses pendidikan berlangsung.
  • Komponen anak didik  yakni input kasar atau biasa disebut raw input yang digunakan untk proses atau mengembangkan potensi dasarnya agar terjadi perubahan tingkah laku seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan pendidikan.
  • Komponen pendidikan, metode, materi, serta alat pendidikan yakni komponen masukan yang instrumental bagi terlaksananya kegiatan atau proses pendidikan.
  • Komponen lingkungan yakni masukan dalam sistem pendidikan berasal dari luar. 


Komponen ini bisa mempengaruhi proses pendidikan yang terdiri :
a. Keadaan rumah tangga
b. Keadaaan sosial lingkungan
c. Keadaan ekonomi lingkungan, dan
d. Keadaan budaya lingkungan.

Segala sesuatu yang masuk dalam sistem serta berperan pada saat proses pendidikan disebut masukan pendidikan. Lingkungan hidup merupakan sumber masukan pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendidikan diantaranya : agama, sosial, filsafat negara, politik, kebudayaan, ekonomi, dan demografi. Ketujuh faktor ini merupakan supra sistem pendidikan. Maka dari itu, pendidikan sebagai suatu sistem bersama, terikat, dan tertenun di dalam supra sistemnya yang meliputi dari tujuh sistem tersebut. Artinya lembaga pendidikan memperbaiki sitem pendidikan yang lama dengan tidak membuang jati diri dari supra sistem itu sendiri.

Sudah jelas dikatakan bahwa pendidikan itu sebagai sistem yang terbuka jika tidak terbuka bagaimana pendidikan itu akan berlangsung padahal pendidikan bisa dilaksanakan fungsinya menurut aturan jika pendidika dapat berkolaborasi dengan kehidupan sekitar yang dimaksud ialah supra sistemnya.Pendidikan itu berada di tengah-tengah masyarakat dan ia merupakan milik masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah atau sekolah, orang tua, serta masyarakat. Oleh karena itu keberadaan pendidikan yang seperti itu maka yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan.

Oleh karena itu, selain mengikuti kemauan atau tekanan faktor-faktor yang ada dalam lingkungan. Pendidikan hendaknya dapat melakukan antisipasi terhadap arah gerak faktor-faktor luar / supra sistemnya. Antisipasi ini dapat menjadi dasar untuk mengadakan pembaharuan atau perombakan di dalam tubuh pendidikan itu sendiri. Dengan demikian, pendidikan sendiri mempunya inovasi serta kreatifitas yang dapat diberikan kepada lingkunganna dan bisa juga memiliki fungsi sebagai mercusuar untuk lingkungan yang mengakibatkan pendidikan menjadi lentera bagi lingkungan untuk menyelamatkan lingkungan itu sendiri.

Penulis : Qori Aina


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel