Pengertian Hakikat Pendidikan

MATERI HAKIKAT PENDIDIKAN

Pengertian Hakikat Pendidikan

Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah bangsa. Karena dari pendidikan-lah terlahir generasi-generasi yang akan memimpin bangsa tersebut kedepannya. Sebenarnya, pendidikan sudah ada sejak dahulu, walaupun pelaksanaannya masih sangat sederhana. Banyak orang jaman dahulu tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan juga merupakan sebuah proses pendidikan. 

Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan merupakan masalah yang setiap hari rasanya tidak kunjung terselesaikan. Setiap negara memiliki pendapat masing-masing dalam memberlakukan pendidikan di negara mereka. Pelaksanaan proses pendidikan di negara maju tentu akan berbeda dengan pelaksanaan proses pendidikan di negara yang berkembang dan daerah-daerah yang masih belum maju. Akan tetapi, dari banyaknya perbedaan pelaksanaan tersebut, tentu saja tujuan yang ingin mereka capai tetaplah sama, yakni ingin mendewasakan anak sehingga mereka dapat beradaptasi dengan dunia luar kedepannya.

Hakikat Pendidikan 

Secara etimologi, kata pendidikan berasal dari bahasa romawi “educare” yang artinya menuntun dan mengeluarkan. Hal ini berarti pendidikan merupakan sebuah proses yang menuntun seorang anak sehingga ia dapat mengembangkan bakat yang ia punya dan menjadikan anak tersebut menjadi anak yang dewasa pemikiran dan juga sikapnya.
Langeveld menyebutkan bahwasannya manusia pada hakikatnya terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk individual
2. Manusia sebagai makhluk sosial
3. Manusia sebagai makhluk susila

Setiap individu manusia tentunya memiliki karakteristik maisng-masing yang berbeda dengan individu manusia yang lain. Masing-masing dari kita memiliki bakat dan minat yang kemungkinan orang lain tidak memilikinya. Begitu juga sebaliknya. Setiap individu juga pastinya memiliki rasa ingin mandiri, meskipun sebenarnya ia masih membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, perwujudan manusia sebagai makhluk individual memerlukan sebuah pendidikan yang akan mendorongnya untuk mengembangkan setiap karakteristik yang ia punya sehingga dapat tercapai.

Manusia sejak lahir juga telah memiliki jiwa sosial, yaitu rasa ingin bergaul dengan sesamanya, mencari teman, meminta bantuan, dan lain-lain. Setiap individu manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri. Mereka akan membutuhkan bantuan  dari individu manusia yang lain. Melalui pendidikan, mereka akan dikembangkan potensi sosialnya seperti saling bekerja sama menyelesaikan sebuah soal, belajar bersama, dan mereka juga dapat melihat bagaimana orang lain belajar sehingga dapat mengambil contoh dari individu tersebut.

Selain itu, pada kenyataannya hanya manusia-lah yang mengerti nilai-nilai susila. Hewan tidak memiliki akal seperti yang dipunyai manusia sehingga mereka tidak akan mengerti mana perbuatan yang bertentangan dengan asusila dan mana yang tidak bertentangan dengan asusila. Lain halnya dengan manusia, manusia memiliki akal yang sempurna. Dengan akal ini, manusia dapat menerapkan norma-norma yang berlaku di lingkungan mereka dan memahami mana yang tidak boleh dilakukan.
Melalui pendidikan, diharapkan manusia dapat lebih belajar bagaimana tata krama yang baik yang harus dilakukan di masyarakat. Di dalam proses pendidikan mereka akan diajarkan bagaimana menjunjung tinggi norma-norma yang telah berlaku di lingkungan mereka.

Pada hakikatnya, manusia juga merupakan makhluk yang beragama. Di dalam hati mereka, mereka akan terus mencari dimana dan siapa Tuhan mereka. Karena sejatinya, manusia hanyalah sebuah ciptaan yang tentunya kadang kala memerlukan tempat untuknya mengadu. Dalam dunia pendidikan, selain di sekolah, pendidikan agama di dalam sebuah keluarga juga merupakan hal yang penting. Karena pendidikan agama ini haruslah sudah ditanamkan semenjak mereka kecil, sehingga mereka dapat menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang mereka anut dengan baik.
Proses pendidikan dimulai semenjak mereka lahir, itu artinya madrasah pertama seorang anak adalah berasal dari keluarga mereka. Disini, peran keluarga sangat penting untuk pendidikan anak kedepannya. Adapun proses pendidikan berakhir saat mereka meninggal dunia. Karena sejatinya manusia akan terus melaui proses pendidikan bahkan saat mereka sudah tidak duduk di bangku sekolah atau saat mereka sudah berada di dunia kerja.

Pendidikan mempunyai tiga wadah lingkungan, yaitu:

1. Lingkungan Keluarga

Madrasah pertama seorang anak adalah keluarga mereka. Apabila seorang anak berasal dari keluarga baik-baik maka anak tersebut akan menjadi anak yang baik pula. Begitu juga sebaliknya.

2. Lingkungan Sekolah

Setelah anak telah dididik dalam keluarganya, maka saat mereka sudah siap duduk di bangku sekolah, pendidikan akan berlanjut disana. Di dalam sekolah, mereka akan mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan dan tentunya bagaimana bersikap di hadapan orang lain.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan luar selain keluarga dan sekolah. Lingkungan ini ruang lingkupnya jauh lebih besar. Di sini seorang anak akan lebih mengenal bagaimana norma-norma maupun tata krama berlaku di lingkungan mereka. Masyarakat memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan seorang anak kedepannya, karena tentu saja saat mereka dewasa, lingkungan yang paling mereka temui adalah lingkungan ini.

Fungsi Pendidikan

Proses pendidikan tentunya dilakukan karena memiliki tujuan. Ada 3 fungsi yang difokuskan dalam sebuah proses pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan sebagai penegak nilai
2. Pendidikan sebagai sarana pengembang masyarakat
3. Pendidikan sebagai upaya pengembangan potensi manusia

Penulis : Inanda Aulia Rizqillah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel