Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Pendidikan karakter 

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Adapun tujuan dari pendidikan karakter antara lain untuk mengurangi perilaku destruktif pada anak, remaja, dan orang dewasa. Hal ini merespon meningkatnya berbagai perilaku destruktif berkaitan dengan kurangnya keteladanan yang menyebabkan perilaku menyimpang pada anak dan remaja. Sebagai contoh; perilaku ugal-ugalan di jalan, premanisme di lingkungan sekolah. 

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli


Oleh karena itu, pembangunan bangsa saat ini harus lebih terarah dan berkesinambungan. Pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan sejak dini melalui penerapan nilai-nilai keteladanan tentang nilai-nilai kebajikan dan keteladanan. Nilai-nilai kebajikan ini dapat berakar pada agama, budaya, kewarganegaraan, dan konsensus umum tentang budi pekerti. Kementrian Pendidikan Nasional sangat menekankan nilai-nilai kejujuran pendekatan inter dan intra-personal dalam hubungan antar manusia serta keinginan untuk memberikan yang terbaik atau berprestasi. Hal ini sejalan dengan enam pilar karakter global, yaitu kepercayaan, saling menghargai, bertanggung jawab, keadilan, kepedulian dan kewarganegaraan yang aktif.

Sesungguhnya pendidikan karakter bukan hal yang baru. Bila dicermati, para pendiri bangsa sejak awal kemerdekaan sudah menanamkan beberapa nilai atau sikap yaitu patriotisme, kemandirian, persatuan, demokrasi dan kepedulian terhadap peningkatan martabat bangsa pada skala internasional. Dalam rasa keindonesiaan, bangsa ini tidak perlu mengorbankan martabatnya untuk mengejar sesuatu yang tidak sesuai dengan kepentingan nasional.

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Menurut Juwono Sudarsono (2010), Indonesia sebagai bangsa besar tidak perlu meniru budaya lain termasuk dalam hal demokrasi. Indonesia perlu menyusun demokrasi sendiri sesuai dengan budaya dan nilai-nilai bangsa yang tercantum dalam Bhineka Tunggal Ika. Dengan demikian bangunan karakter bangsa Indonesia akan multiras, etnik, agama, budaya dan bahasa. 

Sejalan dengan Juwono, menurut Wuryadi, karakter pokok yang menjadi modal kebangsaan adalah kesadaran, kemauan, dan perbuatan berbangsa. Kesadaran alami bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk tapi menyatu, multikultular tapi manunggal, dapat dikembangkan melalui sekolah dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel