Pengukuran Tunggal dan Berulang
Selasa, 24 Desember 2019
Edit
MATERI PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
![Pengukuran Tunggal dan Berulang Pengukuran Tunggal dan Berulang](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMJZmGunVaM4EVIcqFe_D0b-2XAnAkmYO-bdDJ56gzonIatvNDTWemrFh76C8MFxZixl3bExotpVmRIJFb3CJeeLpwJ976m7w8N67ApetUQkuJKzrG17kRxXiRWM0qL4GTUCKusfoaoyGT/s640/diabetes-1724617_1920.jpg)
A. PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran yang dilakukan dengan satu kali pengukuran dan hasil x pengukuran merupakan data tunggal, maka dalam penulisannya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah hasil pengukuran yang terbaca dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak merupakan nilai setengah dari nilai terkecil yang dapat dibaca alat ukur.
Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian
Contoh:
Hasil dari mengukur jarak menggunakan mistar, yaitu sebesar 10 cm dengan nilai terkecil yang dapat diukur oleh mistar sebesar 1 mm atau 0,1 cm, maka
s = 10 cm
sehingga penulisannya adalah
(10,00 ± 0,05) cm
![Pengukuran Tunggal dan Berulang Pengukuran Tunggal dan Berulang](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ6oV0LxU_ay_zLYM4lz8IGn50LRpXakRif4G1zApPKZA8H3NiifNIETrMPbDskn8JR7zYQbP6K4TD_xrWXmNH39U5w0fq3yPhUzhF8QW21mTIkydxG3NqGql1OGV8_n8X6YyI2KJRpWKp/s640/vintage-2862708_1920.jpg)
B. PENGUKURAN BERULANG
Pengukuran yang dilakukan secara berulang dan hasil x pengukuran adalah sebanyak n, maka hasil akhirnya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah rata-rata dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak.
Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian
C. PERBEDAAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan yang menjadi penciri dari masing-masing metode pengukuran. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
PENGUKURAN TUNGGAL
|
PENGUKURAN BERULANG
|
- Hasil pengukuran adalah pengukuran mutlak dan tidak dilakukan pengulangan
- Jika dilakukan pengulangan hasil ukurnya tetap sama
- Sumber ralat yang selain dari alat ukur dapat diabaikan
|
- Pengukuran harus diulang untuk menemukan hasil rata-rata dari pengukuran
- Jika dilakukan pengukuran hasil ukurnya berbeda setiap pengulangan
- Sumber ralat yang selain dari alat ukur tidak dapat diabaikan
|
D. APLIKASI PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan dalam aplikasi memperoleh data yang diperlukan untuk kemudian diolah. Berikut beberapa perbedaan:
PENGUKURAN TUNGGAL
|
PENGUKURAN BERULANG
|
- Pengukuran panjang menggunakan Mistar
- Pengukuran panjang menggunakan Jangka Sorong
- Pengukuran panjang menggunakan Mikrometer Sekrup
|
- Pengukuran pada percobaan penentuan konstanta Pegas
- Pengukuran pada percobaan Bandul Matematis
- Pengukuran pada percobaan Kesetaraan Kalor Listrik
|
E. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
PENGUKURAN TUNGGAL
|
PENGUKURAN BERULANG
|
Kelebihan:
- Waktu memperoleh data relatif singkat
Kekurangan:
- Hasil pengukuran kurang akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data
|
Kelebihan:
- Hasil pengukuran lebih akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data
Kekurangan:
- Waktu memperoleh data relatif lama
|
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Fisika Dasar. 2019. BUKU PANDUAN FISIKA DASAR 1. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA : Surabaya.
Disusun Oleh :
Muhammad Abdul Lathif
Fajriatul Mufarriha Sunni
Isna Zakiyah
Nandi Okta Indriati
Maghfirotul Ismi Fuadah
Firdausi Nuzula