Pengukuran Tunggal dan Berulang

MATERI PENGUKURAN TUNGGAL DAN  BERULANG


Pengukuran Tunggal dan Berulang


A.                PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran yang dilakukan dengan satu kali pengukuran dan hasil x pengukuran merupakan data tunggal, maka dalam penulisannya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah hasil pengukuran yang terbaca dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak merupakan nilai setengah dari nilai terkecil yang dapat dibaca alat ukur.

Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian
Contoh:
Hasil dari mengukur jarak menggunakan mistar, yaitu sebesar 10 cm dengan nilai terkecil yang dapat diukur oleh mistar sebesar 1 mm atau 0,1 cm, maka
s = 10 cm
sehingga penulisannya adalah
(10,00 ± 0,05) cm

Pengukuran Tunggal dan Berulang

B.                 PENGUKURAN BERULANG
Pengukuran yang dilakukan secara berulang dan hasil x pengukuran adalah sebanyak n, maka hasil akhirnya dituliskan sebagai (± x) satuan dengan x adalah rata-rata dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak.

Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian

C.                PERBEDAAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan yang menjadi penciri dari masing-masing metode pengukuran. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
PENGUKURAN TUNGGAL
PENGUKURAN BERULANG
-        Hasil pengukuran adalah pengukuran mutlak dan tidak dilakukan pengulangan
-        Jika dilakukan pengulangan hasil ukurnya tetap sama
-        Sumber ralat yang selain dari alat ukur dapat diabaikan
-        Pengukuran harus diulang untuk menemukan hasil rata-rata dari pengukuran
-        Jika dilakukan pengukuran hasil ukurnya berbeda setiap pengulangan
-        Sumber ralat yang selain dari alat ukur tidak dapat diabaikan

D.                APLIKASI PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan dalam aplikasi memperoleh data yang diperlukan untuk kemudian diolah. Berikut beberapa perbedaan:

PENGUKURAN TUNGGAL
PENGUKURAN BERULANG
-       Pengukuran panjang menggunakan Mistar
-       Pengukuran panjang menggunakan Jangka Sorong
-       Pengukuran panjang menggunakan Mikrometer Sekrup
-       Pengukuran pada percobaan penentuan konstanta Pegas
-       Pengukuran pada percobaan Bandul Matematis
-       Pengukuran pada percobaan Kesetaraan Kalor Listrik

E.                 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
PENGUKURAN TUNGGAL
PENGUKURAN BERULANG
Kelebihan:
-        Waktu memperoleh data relatif singkat
Kekurangan:
-        Hasil pengukuran kurang akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data
Kelebihan:
-        Hasil pengukuran lebih akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data
Kekurangan:
-        Waktu memperoleh data relatif lama




DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Fisika Dasar. 2019. BUKU PANDUAN FISIKA DASAR 1. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA : Surabaya.

Disusun Oleh :
Muhammad Abdul Lathif         
Fajriatul Mufarriha Sunni
Isna Zakiyah
Nandi Okta Indriati
Maghfirotul Ismi Fuadah
Firdausi Nuzula


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel