Cara Mendidik Akhlak Anak dalam Islam

Cara Mendidik Akhlak Anak dalam Islam - Dalam Islam, anak merupakan titipan yang sangat indah yang diberikan Allah kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Tentu, sebagai orang tua yang diberi titipan tersebut mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anaknya dengan sangat baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Hal ini disebutkan Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa Rasulullah mengatakan bahwa, mengajarkan akhlak kepada anak merupakan perbuatan mulia yang jauh lebih baik ketimbang sedekah.

Dari hadis tersebut, sangat jelas bahwa pembentukan akhlak setiap anak mempunyai posisi yang sangat penting. Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana caranya, berikut kami rangkumkan cara mendidik akhlak anak.

Cara Mendidik Akhlak Anak dalam Islam

Dalam hal ini, kami merangkumnya dari sebuah karya luar biasa milik Dr. Khalid al-Syantut yang berjudul Mendidik Anak Laki-laki.

Memberikan Tauladan

Bagi seorang anak, orang tua adalah sebuah pelajaran, yang mana setiap yang dilakukan orang tuanya akan sangat mudah terekam dan dipraktikkannya, karena kegiatan atau kebiasaan yang berulang setiap hari.

Maka, jadilah tauladan bagi anak Anda dengan memberikan contoh-contoh akhlak yang bagus, amal shaleh, dan kegiatan yang positif. Kelak, Allah akan meminta pertanggungjawaban Anda mengenai didikan Anda kepada anak Anda. Teruslah belajar untuk menjadi seorang tauladan yang baik agar dapat dicontoh oleh anak Anda.

Mengapresiasi

Apa pun yang dilakukan oleh anak Anda, maka usahakan untuk terus mengapresiasinya, sekecil apa pun pencapaiannya. Cara ini berguna untuk mengajarkan anak akan pentingnya perasaan.

Jika Anda terus mengapresiasi apa yang dilakukan anak, maka ia akan menjadi seorang anak yang juga mudah memberikan apresiasi kepada siapa pun, dia akan menjadi anak yang perasa.

Selain mengapresiasi, Anda juga harus memberikan nasihat tatkala ia berbuat salah. Berilah nasihat yang membangun, bukan malah menjatuhkannya. Dari kesalahan tersebut anak akan mulai belajar dan memahami perkara yang benar, salah, baik dan buruk untuk dilakukannya.

Jadi, jangan pernah ragu untuk memberikan apresiasi berupa hadiah atau pujian, dan juga nasehat kepada anak Anda, karena hal sederhana ini juga akan membentuk sebuah karakter yang cukup baik bagi pribadinya. Misalnya, menjadi seorang yang pemaaf dan tak ragu untuk meminta maaf.

Beraktivitas Bersama

Cara yang kedua adalah dengan mengajak anak yang telah berakal, dewasa, atau telah bisa membedakan yang baik dan yang benar beraktivitas bersama. Dalam hal ini, Imam al-Syafi’i telah menentukan usia seorang anak dikatakan dewasa ialah tatkala usia seorang anak paling tidak menginjak tujuh tahun.

Ketika usia anak sudah sampai tujuh tahun, maka ia sudah bisa mulai dilibatkan dalam berbagai aktivitas orang tuanya agar rasa peduli dan tanggung jawab mulai timbul dalam dirinya.

Menanamkan Nilai Kebaikan

Keluarga adalah tempat terbaik untuk belajar dan menebar kebaikan. Selain  itu, keluarga juga sebuah fondasi yang akan membentuk karakter dan akhlak seorang anak.

Maka, semua orang tua harus memahami dan terus memberikan pemahaman-pemahaman yang baik kepada anak, seperti selalu berkata jujur kepada siapa pun, selalu amanah ketika mendapat sebuah tanggung jawab, menepati janjinya, selalu santun, dan lemah lembut.

Selain memberikan pemahaman secara lisan, orang tua juga bisa memberikan bahan bacaan kepada anak mengenai kisah-kisah inspiratif dan penuh teladan, baik kisah Rasulullah, para sahabat, para tabi’in, dan sebagainya. Dari sana, anak akan belajar banyak hal bagaimana seharusnya ia berakhlak.

Beberapa cara mendidik akhlak anak di atas bisa Anda terapkan di rumah, dan mulailah dari hal yang sederhana, yaitu menjadi seorang tauladan yang terbaik. Demikianlah beberapa cara mendidik akhlak anak dalam Islam, semoga bermanfaat (ilmiahku.com).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel